Isra Mi’raj adalah sebuah kejadian yang sangat sakral bagi umat muslim. Di malam ini Nabi Muhammad SAW diperintahkan sholat oleh Allah swt secara langsung tanpa melalui Malaikat Jibril. Nabi Muhammad SAW pun mengalami kejadian yang sangat menggemparkan dunia.
Diteliti dari etimologi, atau asal usul kata, Isra adalah perjalanan malam hari dari Makkah ke Yerusalem berjarak 1.507,9 kilometer. Penerbangan dengan pesawat terbang saat ini memakan waktu 1 jam 52 menit. Sebelum sampai ke Baitul Maqdis, Malaikat Jibril membawa Rasulullah singgah ke Madinah, Bukit Thursina, dan Bethlehem untuk melakukan shalat. Di Baitul Maqdis, Rasulullah solat diikuti 125 ribu nabi.
Mi’raj
adalah perjalanan Rasulullah naik ke
Sidratul-Muntaha ditemani Malaikat Jibril dan menunggangi hewan Buraq
untuk bertemu dengan Allah.
Isra Mi’raj merupakan salah
satu momen penting dalam perjalanan spiritual dan syiar Nabi Muhammad SAW
semasa hidupnya. Kisah Isra Miraj mengilhami dirinya untuk lebih giat dalam
syiar Islam.
Muhammad SAW terlebih dahulu
melakukan perjalanan Isra, dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis. Kemudian,
ia melanjutkan perjalanan Miraj dengan menggunakan buroq ditemani malaikat
Jibril.
Dalam perjalanan Miraj ke
langit ke tujuh untuk berjumpa dengan Allah SWT, nabi Muhammad SAW bertemu
nabi-nabi terdahulunya, berbeda nabi di setiap lapisan langit.
Di lapisan langit pertama, Rasul bertemu Nabi Adam.
Di lapisan langit kedua, Rasul bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa.
Di lapisan langit ketiga, Rasul berjumpa dengan Nabi Yusuf.
Di lapisan langit keempat, Rasul bertemu dengan Nabi Idris,
Di lapisan langit kelima, Rasul berjumpa dengan Nabi Harun.
Di lapisan langit keenam, Rasul bertemu Nabi Musa, dan
Di lapisan langit ketujuh, Rasul bertemu Nabi Ibrahim.
Di Setiap Pertemuan, Nabi
Muhammad SAW dan para Nabi Bertukar Salam
Dikisahkan Nabi Musa
menangis ketika Rasul menghampirinya di langit keenam.
Kelanjutan Kisah Isra Miraj
tersebut, Rasul bertanya pada Nabi Musa, kenapa dirinya menangis.
“Aku menangis, karena ada
orang yang lebih muda diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk
surga daripada umatku,” jawab Musa.
Nabi Musa menangis bersedih
saat tahu jumlah umatnya lebih sedikit daripada umat Nabi Muhammad SAW.
Padahal, Nabi Musa tahu bahwa waktu yang diberikan padanya lebih banyak dari
Muhammad SAW. Kisah tersebut tertulis dalam kitab Umdatul Qari.
“Musa menangis karena merasa
sedih atas umatnya. Jumlahnya lebih sedikit dibanding umat Muhammad, dan
keutamannya kalah dari Nabi Muhammad” (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam
kitab Umdatul Qari).
Tangis dan sedih Nabi Musa
bukan didasari rasa iri, melainkan tangis penyesalan, tahu umatnya banyak
membangkang dan melanggar perintah Allah SWT.
Nabi Musa menyesal tidak
dapat memanfaatkan usianya yang lebih panjang dari Muhammad SAW untuk mengajak
umatnya patuh kepada Allah SWT. Nabi Musa merasa gagal membina umatnya.
“Dikatakan bahwa, Nabi Musa
menangis bukan karena hasud (iri). Naudzubillah! Di alam itu tidak ada lagi
sifat hasud bagi tiap-tiap orang Mukmin, terlebih hamba pilihan Allah. Musa
hanya merasa menyesal karena tidak bisa meraih pahala yang seharusnya bisa
mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT,” (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam
kitab Umdatul Qari).
Selain Nabi Musa Menangis
Dalam Kisah Isra Mi’raj, Malaikat Mikail Tak Menyapa Nabi Muhammad SAW
Selain Nabi Musa, dalam
kisah Isra Mi’raj ini pun ada kejadian unik yang mana Malaikat Mikail Tak
Menyapa Nabi Muhamad saw dan tak senyum kepada nya.
Hal ini terbukti saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra’Miraj dan ditemani oleh malaikat Jibril. Para malaikat dan penghuni langit menyambut kedatangan kekasih Allah, namun ada satu malaikat yang memperlihatkan wajah datarnya dan tidak tersenyum sama sekali atas kehadirannya.
Rasulullah SAW pun bertanya
kepada Malaikat Jibril, “Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat
ia tersenyum?”
Jibril pun menjawab “Ialah
Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan
diperlihatkan padanya.”
Allah SWT menciptakan
Malaikat, yang sejatinya adalah makhluk tanpa hawa nafsu dan senantiasa hanya
patuh kepada Allah SWT hingga malaikat kehilangan keceriaannya karena telah
mengetahui apa yg ada di neraka.
Begitu dahsyatnya siksaan
dan panasnya api neraka yang membuat malaikat Mikail kehilangan keceriaannya
karena telah mengetahui
Malaikat Mikail kehilangan
keceriaannya karena telah mengetahui begitu panasnya api neraka berikut dengan
siksaan yang ada di dalamnya.
Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih.
Sumber : Dari beberapa Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar