Search

Senin, 11 April 2022

Kisah Isra Mi’raj, Nabi Musa Menangis, Mikail Tak Menyapa Kedatangan Nabi Muhammad

 


Isra Mi’raj adalah sebuah kejadian yang sangat sakral bagi umat muslim. Di malam ini Nabi Muhammad SAW diperintahkan sholat oleh Allah swt secara langsung tanpa melalui Malaikat Jibril. Nabi Muhammad SAW pun mengalami kejadian yang sangat menggemparkan dunia.

Diteliti dari etimologi, atau asal usul kata, Isra adalah perjalanan malam hari dari Makkah ke Yerusalem berjarak 1.507,9 kilometer. Penerbangan dengan pesawat terbang saat ini memakan waktu 1 jam 52 menit. Sebelum sampai ke Baitul Maqdis, Malaikat Jibril membawa Rasulullah singgah ke Madinah, Bukit Thursina, dan Bethlehem untuk melakukan shalat. Di Baitul Maqdis, Rasulullah solat diikuti 125 ribu nabi.

Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah naik ke  Sidratul-Muntaha ditemani Malaikat Jibril dan menunggangi hewan Buraq untuk bertemu dengan Allah.

Isra Mi’raj merupakan salah satu momen penting dalam perjalanan spiritual dan syiar Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Kisah Isra Miraj mengilhami dirinya untuk lebih giat dalam syiar Islam.

Muhammad SAW terlebih dahulu melakukan perjalanan Isra, dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis. Kemudian, ia melanjutkan perjalanan Miraj dengan menggunakan buroq ditemani malaikat Jibril.

Dalam perjalanan Miraj ke langit ke tujuh untuk berjumpa dengan Allah SWT, nabi Muhammad SAW bertemu nabi-nabi terdahulunya, berbeda nabi di setiap lapisan langit.

Di lapisan langit pertama, Rasul bertemu Nabi Adam.

Di lapisan langit kedua, Rasul bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa.

Di lapisan langit ketiga, Rasul berjumpa dengan Nabi Yusuf.

Di lapisan langit keempat, Rasul bertemu dengan Nabi Idris,

Di lapisan langit kelima, Rasul berjumpa dengan Nabi Harun.

Di lapisan langit keenam, Rasul bertemu Nabi Musa, dan

Di lapisan langit ketujuhRasul bertemu Nabi Ibrahim.

 


Di Setiap Pertemuan, Nabi Muhammad SAW dan para Nabi Bertukar Salam

Dikisahkan Nabi Musa menangis ketika Rasul menghampirinya di langit keenam.

Kelanjutan Kisah Isra Miraj tersebut, Rasul bertanya pada Nabi Musa, kenapa dirinya menangis.

“Aku menangis, karena ada orang yang lebih muda diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku,” jawab Musa.

Nabi Musa menangis bersedih saat tahu jumlah umatnya lebih sedikit daripada umat Nabi Muhammad SAW. Padahal, Nabi Musa tahu bahwa waktu yang diberikan padanya lebih banyak dari Muhammad SAW. Kisah tersebut tertulis dalam kitab Umdatul Qari.

Musa menangis karena merasa sedih atas umatnya. Jumlahnya lebih sedikit dibanding umat Muhammad, dan keutamannya kalah dari Nabi Muhammad” (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam kitab Umdatul Qari).

Tangis dan sedih Nabi Musa bukan didasari rasa iri, melainkan tangis penyesalan, tahu umatnya banyak membangkang dan melanggar perintah Allah SWT.

Nabi Musa menyesal tidak dapat memanfaatkan usianya yang lebih panjang dari Muhammad SAW untuk mengajak umatnya patuh kepada Allah SWT. Nabi Musa merasa gagal membina umatnya.

“Dikatakan bahwa, Nabi Musa menangis bukan karena hasud (iri). Naudzubillah! Di alam itu tidak ada lagi sifat hasud bagi tiap-tiap orang Mukmin, terlebih hamba pilihan Allah. Musa hanya merasa menyesal karena tidak bisa meraih pahala yang seharusnya bisa mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT,” (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam kitab Umdatul Qari).

Selain Nabi Musa Menangis Dalam Kisah Isra Mi’raj, Malaikat Mikail Tak Menyapa Nabi Muhammad SAW

Selain Nabi Musa, dalam kisah Isra Mi’raj ini pun ada kejadian unik yang mana Malaikat Mikail Tak Menyapa Nabi Muhamad saw dan tak senyum kepada nya.

Hal ini terbukti saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra’Miraj dan ditemani oleh malaikat Jibril. Para malaikat dan penghuni langit menyambut kedatangan kekasih Allah, namun ada satu malaikat yang memperlihatkan wajah datarnya dan tidak tersenyum sama sekali atas kehadirannya.

Rasulullah SAW pun bertanya kepada Malaikat Jibril, “Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat ia tersenyum?”

Jibril pun menjawab “Ialah Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan diperlihatkan padanya.”

Allah SWT menciptakan Malaikat, yang sejatinya adalah makhluk tanpa hawa nafsu dan senantiasa hanya patuh kepada Allah SWT hingga malaikat kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui apa yg ada di neraka.

Begitu dahsyatnya siksaan dan panasnya api neraka yang membuat malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui

Malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui begitu panasnya api neraka berikut dengan siksaan yang ada di dalamnya.


Semoga Bermanfaat.

Terima Kasih.


Sumber : Dari beberapa Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar