Search

Minggu, 31 Maret 2024

Kisah Sahabat : Kisah Karomah 9 Sahabat Rosulullah Saw

Kisah Karomah 9  Sahabat Rosulullah Saw.




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Maha  suci Allah segala puji bagi Allah. Semoga Allah   senantiasa merahmati kita semua.

Berikut ini kisah Karomah 9 Sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, 

Pertama Karomah Sayyidina Abubakar Shiddiq radhiallahu Anhu menceritakan   bahwa ayahnya datang bersama tiga orang  tamu hendak pergi makan malam dengan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, kemudian mereka  datang setelah lewat malam.

Istri Abu Bakar   bertanya apa yang bisa kau suguhkan untuk tamumu?  Abubakar balik bertanya apa yang kau miliki untuk   menjamu makan malam mereka? sang istri menjawab  aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang.

Abu Bakar berkata demi Allah aku tidak akan bisa  menjamu mereka selamanya, 

Abubakar mempersilahkan   para tamunya makan, salah seorang tamunya berujar,  demi Allah setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak.

Kami merasa  kenyang, tetapi makanan itu malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Abu Bakar melihat makanan  itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak.   Lalu dia bertanya kepada istrinya Hi Ukhti Bani  Firash apa yang terjadi? sang istri menjawab   mataku tidak salah melihat makanan ini menjadi  3 kali lebih banyak dari sebelumnya.

Abubakar   menyantap makanan itu, lalu berkata Ini pasti  ulah setan akhirnya Abubakar membawa makanan   itu kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam  dan meletakkannya di hadapan beliau. Pada waktu itu   sedang ada pertemuan antara kaum muslimin dan satu  kaum, mereka dibagi menjadi 12 kelompok. Hanya Allah yang Maha Tahu Berapa jumlah keseluruhan hadirin.  Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu dan   mereka semua menikmati makanan yang dibawa  Abubakar, Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim   

Kisah Kedua Aisyah Rodhiyallohu Anhu bercerita  Ayahku Abubakar Shiddiq memberiku 20 wasaq kurma,   satu wasaq sama dengan 60 gantang dari hasil  kebunnya di hutan. Menjelang wafat, beliau berwasiat demi Allah Wahai putriku tidak ada seorangpun  lebih aku cintai ketika aku kaya selain Engkau,   Dan lebih aku muliakan ketika miskin selain  Engkau. Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq kurma dan jika lebih itu menjadi milikmu, namun  pada hari ini itu adalah harta warisan untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu. Maka  bagilah sesuai aturan Al-Quran lalu aku berkata,   Ayah demi Allah berapapun jumlah harta itu. Aku akan memberikannya, untuk asma dan untuk siapa lagi ?. Abu Bakar menjawab untuk anak perempuan yang  akan lahir Hadits Shahih dari urwah bin Zubair  menurut al-khair kisah diatas menjelaskan bahwa  Abu Bakar Radhiallahu Anhu memiliki dua karamah.  

Pertama mengetahui hari kematiannya ketika sakit  seperti diungkapkan dalam perkataannya pada hari  ini itu adalah harta warisan. 

Kedua mengetahui  bahwa anaknya yang akan lahir adalah perempuan  Abubakar mengungkapkan rahasia tersebut untuk  meminta kebaikan hati Aisyah Rodhiyallohu   Anhu, agar memberikan apa yang telah diwariskan  kepadanya kepada saudara-saudaranya.

Memberitahukan   kepadanya tentang ketentuan-ketentuan ukuran yang  tepat memberitahukan bahwa harta tersebut adalah   harta warisan dan bahwa ia memiliki dua saudara  perempuan dan dua saudara laki-laki, indikasi   yang menunjukkan bahwa Abu Bakar meminta kebaikan  hati Aisyah adalah ucapannya yang menyatakan bahwa   tidak ada seorangpun yang ia cintai ketika ia  kaya selain Aisyah putrinya. 

Adapun ucapannya yang menyatakan bahwa warisan itu untuk dua saudara  laki-laki dan dua saudara perempuanmu, menunjukkan   bahwa mereka bukan orang asing atau kerabat jauh.

Ketika menafsirkan surah Al-Kahfi Imam fakhrurrozi  sedikit mengungkapkan karamah para sahabat di  antaranya karamah Abu Bakar Radhiallahu Anhu.

Ketika jenazah Abu Bakar dibawa menuju pintu makam  Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, jenazahnya  mengucapkan Assalamualaika Ya Rasulullah, ini  aku Abu Bakar telah sampai di pintumu. Mendadak   pintu makam Nabi terbuka dan terdengar suara  tanpa rupa dari makam, masuklah wahai kekasihku.

Tiga Karomah Sayyidina Umar Bin  Khattab radhiallahu Anhu kisah Pertama Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa ketika Umar Bin  Khattab Radhiallahu Anhu melewati pemakaman   Baqi, ia mengucapkan salam, Semoga keselamatan  dilimpahkan padamu Hai para penghuni kubur,  kukabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lag,  rumah kalian sudah ditempati, kekayaan kalian sudah  dibagi. Kemudian ada suara tanpa rupa menyahut Hai  Umar Bin Khattab kukabarkan juga bahwa kami telah  mendapatkan balasan atas kewajiban yang telah  kami lakukan, keuntungan atas harta yang telah  kami dermakan dan penyesalan atas kebaikan  yang kami tinggalkan.  

Dikemukakan dalam bab   tentang kubur Bin Ayyub Al Ahzar, menceritakan  bahwa Umar Bin Khattab mendatangi makam seorang pemuda lalu memanggilnya, Hai Fulan dan orang  yang takut akan saat menghadap Tuhannya akan   mendapat dua surga, Quran surah 55 ayat 46 dari  liang kubur pemuda itu terdengar jawaban Hai Umar. Tuhanku telah memberikan dua Surga itu kepadaku, dua kali di dalam surga riwayat Ibnu Asakir kisah kedua  Al Seh Sukhi mengemukakan bahwa salah satu  karamah Khalifah Umar al-faruq Rodhiyallohu Anhu  dikemukakan dalam sabda Nabi yang berbunyi di  antara umat-umat sebelum kalian ada orang-orang  yang menjadi legenda jika orang seperti itu  ada diantara umatku, dialah Umar. 

Kisah Ketiga diceritakan bahwa Umar Bin Khattab radhiallahu  Anhu mengangkat Syariah benzani Malhaji sebagai pemimpin salah satu Angkatan perang kaum muslimin  untuk menyerang Persia.
Di gerbang Nihrawam Syariah dan pasukannya terdesak karena jumlah pasukan  musuh yang sangat banyak,  sehingga pasukan muslim   hampir kalah.
Sementara di Madinah Umar naik ke  atas mimbar dan berkhutbah di tengah khutbahnya   Umar berseru dengan suara lantang, Hai Sariyah  berlindunglah ke gunung.
Barang siapa menyuruh Serigala untuk menggembalakan kambing, maka  ia telah berlaku zalim.
Allah membuat Syariah   dan seluruh pasukannya yang ada di gerbang Nihrawan dapat mendengar suara Umar di Madinah,  maka   pasukan muslimin berlindung ke gunung dan berkata  itu suara Khalifah Umar. Akhirnya mereka selamat   dan memperoleh kemenangan. 
Astad Al Sufi  menjelaskan  bahwa ayahnya Taqiyuddin Al Subki,  menambahkan   cerita diatas, pada saat itu Ali menghadiri khutbah  Umar lalu ia ditanya apa maksud perkataan Khalifah   Umar barusan dan dimana Syariah sekarang Ali  menjawab doakan saja Syariah setiap masalah   pasti ada jalan keluarnya,  dan setelah kejadian  yang dialami Syariah dan pasukannya diketahui umat muslimin di Madinah. 
Maksud perkataan Umar di  tengah-tengah khutbah nya tersebut menjadi jelas,  menurut   al-Subki, Umar rodhiyallohu Anhu tidak bermaksud  menunjukkan karomahnya ini, Allahlah yang menampakkan  karomahnya, sehingga pasukan muslimin di Nihrawan dapat melihatnya dengan mata telanjang seolah-olah   Umar menampakkan diri secara nyata di hadapan  mereka dan meninggalkan majelisnya di Madinah.   
Sementara seluruh Panca inderanya, merasakan bahaya  yang menimpa pasukan muslimin di Nihawan, Syariah berbicara dengan Umar seperti dengan orang yang ada bersamanya baik Umar benar-benar bersamanya secara nyata atau seolah-olah bersamanya, para Wali  Allah terkadang mengetahui hal-hal luar biasa yang   dikeluarkan oleh Allah melalui lisan mereka dan  terkadang tidak mengetahuinya. Kedua hal tersebut   adalah karomah.

Kisah keempat dalam kitab Al  Syamil Imam al-haramain menceritakan karamah Umar   yang tampak ketika terjadi gempa bumi pada masa  pemerintahannya, ketika itu Umar malah mengucapkan Pujian dan Sanjungan kepada Allah.
Padahal bumi  bergoncang begitu menakutkan kemudian Umar memukul   bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata,  Tenanglah kau bumi Bukankah aku telah berlaku   adil kepada Mu. Bumi kembali tenang saat itu juga,  menurut Imam al-haramain pada hakekatnya Umar   rodhiyallohu Anhu adalah Amirul Mukminin secara  lahir dan batin juga sebagai khalifah Allah bagi   buminya dan bagi penduduk bumi Nya.
Sehingga Umar  mampu memerintahkan dan menghentikan gerakan bumi   sebagaimana Ia menegur kesalahan-kesalahan  penduduk bumi.
Kisah kelima Imam al-haramain juga mengemukakan kisah tentang sungai Nil, dalam  kaitannya dengan karamah Umar pada masa jahiliyah  Sungai Nil tidak mengalir sehingga setiap tahun  dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke  dalam sungai tersebut.
Ketika Islam datang sungai Nil yang seharusnya sudah mengalir ternyata tidak   mengalir,  penduduk Mesir mendatangi  Amar Bin 'ash dan melaporkan bahwa Sungai Nil kering sehingga   diberi tumbal dengan melempar seorang perawan  yang dilengkapi dengan perhiasan dan pakaian   terbaiknya.
Kemudian Amar Bin 'ash radliyallaahu  Anhu berkata kepada mereka sesungguhnya hal ini   tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus  tradisi tersebut, maka penduduk Mesir bertahan  selama tiga bulan dengan tidak mengalirnya Sungai  Nil, sehingga mereka benar-benar menderita.
Amar menulis surat kepada Khalifah Umar Bin Khattab untuk menceritakan peristiwa tersebut, dalam surat  jawaban untuk Amar Bin 'ash. 
Umar menyatakan engkau  benar bahwa Islam telah menghapus tradisi tersebut.  Aku mengirim secarik kertas untukmu lemparkanlah  kertas itu ke sungai Nil. Kemudian mar Bin 'ash radliyallaahu  Anhu buka   kertas tersebut sebelum melemparnya ke sungai Nil  ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah Umar untuk Sungai Nil di Mesir yang menyatakan Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri maka   jangan mengalir.
Namun jika Allah yang Maha  Esa dan maha perkasa yang mengalirkan mu maka   kami mohon kepada Allah yang Maha Esa dan maha  perkasa untuk membuatmu mengalir. 
Kemudian Amar   melempar kertas tersebut ke sungai Nil, sebelum kekeringan benar-benar terjadi. Sementara itu penduduk Mesir. telah bersiap-siap untuk pindah  meninggalkan Mesir Pagi harinya ternyata Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengalirkan Sungai  Nil 16 hasta dalam satu malam.
Kisah keenam Imam al-haramain menceritakan karamah Umar lainnya. Umar  pernah memimpin suatu pasukan Kezam kemudian ada   sekelompok orang menghalanginya, sehingga Umar  berpaling darinya lalu sekelompok orang tadi   menghalanginya lagi, Umar pun berpaling darinya  lagi, sekelompok orang tadi menghalangi Umar untuk   ketiga kalinya dan Umar berpaling lagi darinya,  pada akhirnya diketahui bahwa di dalam sekelompok   orang tersebut terdapat pembunuh Utsman dan  Ali radliyallahu.
Kisah ketujuh dalam kitab riyadhush Shalihin Imam Nawawi mengemukakan  bahwa Abdullah bin Umar rodhiyallohu Anhu berkata, setiap kali Umar mengatakan sesuatu yang menurut  prasangkaku begini pasti prasangkanya itu yang   benar. Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu  Umar tersebut dalam kitab hujjatullah ala-ala  alamin kisah tentang Syariah dan sungai nil  yang sangat terkenal juga disebutkan dalam kitab Thabaqat Al munawi al-kubra. 
Dalam kitab tersebut  juga dikemukakan karamah Umar yang lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya  lalu Umar menyuruh orang itu diam, orang itu bercerita lagi kepada Umar lalu Umar menyuruhnya  diam kemudian Orang itu berkata setiap kali aku berdusta kepadamu niscaya engkau menyuruhku diam.  
Kisah kedelapan, diceritakan bahwa Umar bertanya kepada seorang laki-laki Siapa namamu? orang itu menjawab  jamrah artinya bara. 
Umar bertanya lagi Siapa ayahmu? ia menjawab Ziap lalu Umar bertanya  keturunan siapa? ia menjawab keturunan harkah kebakaran.
Umar bertanya dimana tempat tinggalmu?  ia menjawab di Alharah panas, Umar bertanya lagi  daerah mana? ia menjawab di satu laza tempat api, kemudian Umar berkata aku melihat keluargamu  telah terbakar dan seperti itulah yang terjadi.
kisah kesembilan Fachrur Razi dalam tafsir Surah  al-kahfi menceritakan bahwa salah satu kampung di  Madinah dilanda kebakaran, kemudian Umar menulis di  secarik kain, Hai api padamlah dengan izin Allah  secarik kain itu dilemparkan kedalam api maka   api itu langsung padam.
kisah Kesepuluh fFachrur Razi   menceritakan bahwa ada utusan Raja Romawi datang   menghadap Umar utusan itu mencari rumah Umar  dan mengira rumah Umar seperti istana para raja. 
Orang-orang mengatakan Umar tidak memiliki istana,  Ia ada di padang pasir sedang memeras susu, setelah   sampai di padang pasir yang ditunjukkan putusan  itu melihat Umar telah meletakkan kantong tempat   susu di bawah kepalanya dan tidur diatas tanah,  terperanjat lah utusan itu melihat Umar lalu   berkata bangsa-bangsa di timur dan barat takut  kepada manusia ini padahal Ia hanya seperti   ini. 
Dalam hati ia berjanji akan membunuh Umar  saat sepi seperti itu dan membebaskan ketakutan manusia terhadapnya, tatkala ia telah mengangkat  pedangnya tiba-tiba Allah mengeluarkan dua harimau   dari dalam bumi yang siap memangsanya,  utusan  itu menjadi takut sehingga terlepaslah pedang   dari tangannya Umar kemudian terbangun dan ia  tidak melihat apa-apa. 
Umar menanyai utusan itu   tentang apa yang terjadi, ia menuturkan peristiwa  tersebut dan akhirnya masuk Islam, menurut   Fahrurrazi kejadian-kejadian luar biasa di  atas di riwayatkan secara Ahad, dalam salah satu tingkatan sanadnya hanya ada satu periwayat, 
Adapun yang dikisahkan secara Mutawatir adalah kenyataan bahwa meskipun Umar menjauhi kekayaan duniawi dan  tidak pernah memaksa atau menakut-nakuti orang lain, ia mampu menguasai daerah timur dan barat serta menaklukkan hati para raja dan pemimpin.
Jika anda mengkaji buku-buku sejarah Anda tak akan  menemukan pemimpin seperti Umar sejak zaman Adam sampai sekarang, bagaimana Umar yang begitu menghindari sikap memaksa bisa menjalankan  politiknya dengan gemilang. 
Tidak diragukan  lagi itu adalah karamah nya yang paling besar.

Ketiga Karomah Sayyidina Utsman bin  Affan radhiallahu Anhu, kisah pertama dalam kitab   Al thabaqat Tajhal Subki menceritakan bahwa  ada seorang laki-laki bertamu kepada Utsman,   laki-laki tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan lalu ia   menghayalkan nya, Utsman berkata kepada laki-laki  itu aku melihat ada bekas Zina dimatamu, laki-laki   itu bertanya apakah Wahyu masih diturunkan setelah  Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam wafat? Utsman   menjawab tidak, ini adalah firasat seorang mukmin  Utsman Radhiallahu Anhu mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki-laki itu agar tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya.
Selanjutnya Tadzal'uki menjelaskan bahwa bila  seseorang hatinya jernih maka ia akan melihat  dengan Nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui  apakah yang dilihatnya itu kotor atau bersih,   makam orang-orang seperti itu berbeda-beda ada yang  mengetahui bahwa yang dilihatnya itu kotor, tetapi   ia tidak mengetahui sebabnya. 
Ada yang makamnya  lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya. seperti Utsman radhiallahu Anhu Ketika ada seorang  laki-laki datang kepadanya, Usman dapat melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui sebabnya  yakni karena menghayalkan seorang perempuan  artinya setiap maksiat itu kotor dan menimbulkan  noda hitam di hati sesuai kadar kemaksiatannya, sehingga membuatnya kotor. 
Sebagaimana dinyatakan  dalam firman Allah sekali-kali tidak demikian sesungguhnya apa yang mereka kerjakan  itu mengotori hati mereka Quran surah Al Muthaffifin 83:14. 
Semakin lama kemaksiatan  yang dilakukan membuat hati semakin kotor dan   ternoda sehingga membuat hati menjadi gelap dan  menutup pintu-pintu cahaya lalu hati menjadi mati   dan tidak ada jalan lagi untuk bertobat seperti  dinyatakan dalam FirmanNya dan hati mereka telah   dikunci mati sehingga mereka tidak mengetahui  kebahagiaan beriman dan berjihad. Quran surah  al-taubah 9:87. 
Sekecil apapun kemaksiatan akan  membuat hati kotor sesuai kadar kemaksiatan Itu.   Kotoran itu bisa dibersihkan dengan memohon  ampun istighfar atau perbuatan-perbuatan lain yang dapat menghilangkannya, hal tersebut hanya  diketahui oleh orang yang memiliki mata batin   yang tajam seperti Utsman bin Affan
Sehingga ia  bisa mengetahui kotoran hati meskipun kecil karena menghayalkan seorang perempuan merupakan dosa  yang paling ringan, Usman dapat melihat kotoran   hati itu dan mengetahui sebabnya ini adalah makam  paling tinggi Cara makam-makam lainnya apabila   dosa kecil ditambah dosa kecil lainnya, maka akan  bertambah pula kekotoran hatinya dan apabila dosa   itu semakin banyak maka akan membuat hatinya gelap  orang yang memiliki mata hati akan mampu melihat.   
Hal ini Apabila kita bertemu dengan orang yang  penuh dosa sampai gelap hatinya tetapi kita tidak  mampu mengetahui hal tersebut berarti dalam hati  kita masih ada penghalang yang membuat kita tidak  mampu melihat hal tersebut, karena orang yang  mata hatinya jernih dan tajam pasti akan mampu  melihat dosa-dosa orang tersebut. 
kisah kedua, Ibnu Umar radhiallahu Anhu menceritakan bahwa Jahja al-ghifari mendekati Utsman Radhiallahu Anhu yang  sedang berada di atas mimbar, Jajah merebut tongkat Usman lalu mematahkannya. 
Belum lewat setahun Allah  menimpakan penyakit yang menggerogoti tangan jajah   hingga merenggut kematiannya riwayat Al baru  di dan Ibnu sakan dalam riwayat lain. Dikisahkan Jajahnya al-ghifari mendekati Utsman yang  sedang berkhutbah, merebut tongkat dari  tangan Utsman Dan meletakkan di atas lututnya  lalu mematahkannya orang-orang menjerit 
Allah lalu menimpakan penyakit pada lutut jajah dan  tidak sampai setahun ia meninggal, riwayat Ibnu  Sakandary Falley bin Sulaiman yang saya Kemukakan  dalam kitab hujjatullah Alal alamin. 
kisah ketiga  Diceritakan bahwa Abdullah Bin Salam mendatangi  Utsman radhiallahu'anhu, yang sedang dikurung   dalam tahanan untuk mengucapkan salam kepadanya  Usman bercerita Selamat datang saudaraku aku   melihat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam  dalam ventilasi keci ini.
Rasulullah bertanya Usman Apakah mereka mengurungmu. Aku menjawab ia  lalu Beliau memberikan seember air kepadaku dan   aku meminumnya sampai puas. 
Rasulullah berkata  lagi Kalau kau mau bebas niscaya engkau akan bebas dan Kalau kau mau makan bersama  kami mari ikut kami, kemudian aku memilih makan bersama mereka pada hari itu juga Utsman  terbunuh, menurut Jalaluddin al-suyuthi kisah   ini adalah kisah masyhur yang diriwayatkan  dalam kitab-kitab hadis dengan beberapa sanad berbeda termasuk jalur sanad Harits bin  Abi Usamah menurut Ibnu batis apa yang dialami  Usman adalah mimpi pada saat terjaga sehingga  bisa dianggap karamah karena semua orang bisa  bermimpi ketika tidur maka mimpi ketika tidur  tidak termasuk kejadian luar biasa yang bisa  dianggap sebagai karamah.
Hal ini disepakati  oleh orang yang mengingkari karamah para Wali dikutip dalam Thabaqat Al- Munawi dari  kitab Itsbat Al-karamah karya Ibnu batis.
Keempat Karomah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib  karramallahu wajhah kisah pertama Seat Bin  Musayyab menceritakan bahwa ia dan para menziarahi  makam makam di Madinah bersama Ali Ali lalu   berseru wahai para penghuni kubur semoga dan  rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada  kalian beritahukan lah keadaan kalian kepada kami  atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian, lalu terdengar jawaban Semoga keselamatan  rahmat dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu wahai Amirul Mukminin kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi setelah kami.   
Ali berkata istri-istri kalian sudah menikah  lagi kekayaan kalian sudah dibagi anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. inilah  kabar dari kami Lalu bagaimana kabar kalian salah satu mayat menjawab kain kafan telah koyak  rambut telah rontok kulit mengelupas biji mata   terlepas di atas pipi hidung darah dan nanah,  Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami   lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban  yang kami tinggalkan kami bertanggung jawab atas   perbuatan kami. riwayat al-baihaqi 
kisah kedua  dalam kitab Al thabaqat Bajau Subki meriwayatkan   bahwa pada suatu malam Ali dan kedua anaknya  Hasan dan Husain radhiyallahu anhuma mendengar   seseorang bersyair Hai Dzat yang mengabulkan doa  orang yang terhimpit kezliman Iman wahai Dzat yang  menghilangkan penderitaan bencana dan sakit, utusanmu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya dan engkau yang  maha hidup lagi maha tegak tidak pernah tidur dengan kemurahan-mu ampunilah dosa-dosaku.
Wahai  Dzat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram   kalau ampunanmu tidak bisa diharapkan oleh orang  yang bersalah siapa yang akan menganugerahi nikmat   kepada orang-orang yang durhaka. Ali lalu menyuruh  orang mencari simpel John syair Itu pelantun syair  itu datang menghadap Ali Seraya berkata,  aku ya  Amirul Mukminin laki-laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya lalu berhenti  di hadapan Ali. 
Ali bertanya aku telah mendengar  syairmu apa yang menimpamu laki-laki itu menjawab  Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan. Padahal ayahku sudah menasihatiku  bahwa Allah memiliki kekuasaan dan siksaan yang   pasti akan menimpa orang-orang zalim karena Ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya karenanya  Ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku,  lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon Pertolongan   Allah, ia berdoa belum selesai ia berdoa tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh Aku menyesal   atas semua yang telah kulakukan. 
Maka aku meminta  belas kasihan dan Ridha Ayahku sampai ia berjanji akan mendoakan kebaikan untukku jika Ali mau berdoa untuk ku. Aku mengendarai untanya unta betina itu melaju sangat kencang sampai  terlempar di antara dua batu besar lalu mati  di sana.
Ali lalu berkata Allah akan meridhoi mu  kalau Ayah memberi ridho laki-laki itu menjawab  demi Allah demikianlah yang terjadi kemudian Ali berdiri salat beberapa rakaat dan berdoa kepada Allah dengan pelan, kemudian berkata hai orang  yang diberkahi Bangkitlah laki-laki itu berdiri berjalan dan kembali sehat seperti sediakala. 
Ali berkata Jika engkau tidak bersumpah bahwa Ayahmu   akan meridhoi mu maka aku tidak akan mendoakan  kebaikan untukmu.
Kisah ketiga Fakhrurrazi yang hanya sedikit memasukkan cerita-cerita tentang  karamah para sahabat dalam kitab-nya juga   meriwayatkan bahwa seorang budak kulit hitam  penggemar Ali mencur.i Budak itu diajukan kepada   Ali dan ditanya Betul kau mencuri ia Jawab ya  maka Ali memotong tangannya. Budak itu berlalu dari hadapan Ali kemudian berjumpa dengan  Salman Alfarizi dan Ibnu Al kawah Ibnu Al  kalau bertanya siapa yang telah memotong tanganmu ia menjawab Amirul Mukminin pemimpin besar umat  muslim menantu Rasulullah dan suami Fatimah Ibnu  al-khattab bertanya ia telah memotong tanganmu  dan kamu masih juga memujinya. 
Budak itu menjawab  mengapa aku tidak memujinya ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka.
Salman mendengarkan penuturan Budak itu lalu menceritakannya kepada Ali, selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu lalu meletakkan   tangan yang telah dipotong di bawah lengannya  dan menutupnya dengan selendang kemudian Ali  memanjatkan doa orang-orang yang ada di sana  tiba-tiba mendengar seruan dari langit angkat  selendang itu dari tangannya, ketika selain itu  diangkat tangan budak hitam itu tersambung kembali  dengan izin Allah.
kisah keempat dalam kitab  al-i'tibar Usamah bin munqidz mengemukakan kisah yang didengarnya dari syehabudin Abu al-fath  pelayanmu Isu Daulah bin buwaihi di mosul pada   tanggal 18 Ramadan 566 masehi Diceritakan bahwa  ketika Syihabuddin berada di dalam masjid Suriah di pinggir kota Anbar daerah tepi barat khalifah al-muktafi datang berkunjung bersama salah seorang menterinya al-muktafi memasuki masjid tersebut  yang dikenal dengan sebutan masjid Amirul Mukminin. 
Ali dengan memakai baju biasa dan menyandang  pedang yang hiasannya dari besi tak seorangpun  mengetahui bahwa ia adalah seorang Khalifah  kecuali orang-orang yang telah mengenalnya pengurus Masjid mendoakan sang menteri lalu sang  menteri berkata celaka Doakanlah khalifah kemudian khalifah al-muktafi berkata kepada menterinya kau  tanyakan Sesuatu yang bermanfaat pada pengurus   Masjid itu katakan padanya bahwa dulu pada masa pemerintahan Maulana al-mustanshir, aku   melihat ia menderita sakit di wajahnya wajahnya  penuh bisul sehingga jika mau makan bisulnya harus ditutup dengan saputangan, agar makanan bisa  masuk ke mulutnya pengurus Masjid itu menjelaskan seperti anda ketahui aku berulang kali datang ke  masjid ini dari Anbar suatu hari ada seseorang   menemuiku dan berkata kalau engkau berulang kali  menemui Si Fulan setiap datang dari Anbar seperti engkau berulang kali datang ke masjid ini niscaya Si Fulan akan memanggilkan tabib untukmu yang bisa  menghilangkan penyakit diwajahmu perkataan orang  itu merasuk hatiku dan menghimpit dadaku lalu aku  tertidur, pada malam itu dan bermimpi bertemu  Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib yang tengah  berada dalam masjid tersebut Seraya bertanya  Lubang apa ini maksudnya adalah sebuah lubang  tanah kemudian aku mengadukan penyakit yang  menimpaku tetapi Ali berpaling dariku maka aku  kembali mengadukan penyakitku dan perkataan yang  diucapkan oleh lelaki yang menemuiku di masjid  tadi. Ali berkata engkau termasuk orang yang  menginginkan dunia kemudian aku terbangun dan  tiba-tiba bisul-bisul diwajahku lenyap, khalifah  al-muktafi berkata ia benar lalu menoleh kearah  Syihabuddin dan berkata Bicaralah pada pengurus  Masjid itu cari tahu apa yang ia minta, Tuliskan  permintaannya disertai tanda tangannya dan  berikan padaku untuk ku tandatangani selanjutnya  Syihabuddin berbincang-bincang Dengan pengurus  Masjid itu dan pengurus Masjid itu bercerita Aku  memiliki istri yang sedang menyusui anak dalam  keadaan hamil dan beberapa anak perempuan setiap  bulan aku membutuhkan tiga Dinar syihabuddin  menuliskan permintaan pengurus Masjid Ali itu  beserta alamatnya dan al-muktafi menandatangani nya  Hai al-muktafi kemudian menyuruh Syihabuddin untuk   menyampaikan permintaan pengurus Masjid itu  ke dewan keuangan Syihabuddin membawa berkas   permintaan pengurus Masjid itu ke dewan keuangan  dan dewan menandatanganinya tanpa membacanya serta mengambil bagian tulisan khalifah al-muktafi  ketika sekretaris dewan membuka tulisan itu untuk dipindahkan ia menemukan tulisan khalifah  al-muktafi di bawah tanda tangan pengurus Masjid   Ali yang berbunyi seandainya ia meminta lebih dari  itu tentu akan diberi. 
Kisah kelima Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam menyuruh Abu Dzar memanggil Ali Sesampai   di rumah Ali Abu Dzar Melihat alat penggiling sedang menggiling gandum padahal tidak ada seorangpun, disana kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Beliau berkata Hai Abu Dzar Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi   Wasallam dikemukakan oleh Al Suban dalam kita bisa  fall raghibin dan Al malah dalam kitab sirah nya.
Kelima karoma Abdullah bin Umar radhiallahu Anhu  dalam kitab al thabaqat al Subki menceritakan bahwa Abdullah bin Umar pernah berbicara dengan seekor singa yang mengaum-ngaum dan Menghadang orang-orang di tengah jalan, Singa itu mengibaskan ekornya lalu pergi dikemukakan dalam kitab hujjatullah Alal alamin riwayat Senada juga dikemukakan dalam kitab thabaqah karya   al-munawi Diceritakan bahwa ketika Abdullah bin  Umar sedang menempuh suatu perjalanan Ada seekor singa menghalangi orang-orang di tengah jalan ia  menghentikan untanya lalu turun menghampiri Singa  itu menggosok telinganya dan menyingkirkannya dari  Jalan.
Abdullah bin Umar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam  bersabda jika manusia hanya takut kepada Allah  maka tidak ada hal lain yang bisa menguasainya hal  senada juga dinyatakan dalam kitab Al risalatul qusyairiyah sesungguhnya yang menguasai  manusia adalah sesuatu yang menakutkannya   jika manusia hanya takut kepada Allah maka tak  ada apapun yang bisa menguasainya.
Karoma Allah   bin hadhrami dalam kitab Al Gani liabi al-faraj  al-ashbahani kisah alabina damai diceritakan  secara panjang lebar berdasarkan riwayat Muhammad bin jarir Monza bin Rashid sahabat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menuturkan kisah  tersebut sebagai berikut Abubakar mengutus Ali   Bin Gadhrami dan pasukannya untuk memerangi  orang-orang murtad di Bahrain orang-orang muslim yang tidak murtad menyusul pasukan alas Waktu mereka berjalan di padang terbuka ketika Hai ditengah-tengah padang itu Allah memperlihatkan kekuasaannya kepada mereka Allah turun dari kendaraannya dan menyuruh pasukannya  untuk turun di tengah malam pun tahu entah mereka   lari ketakutan sampai tak tersisa satupun dengan  membawa semua perbekalan dan tenda yang belum  sempat mereka turunkan dari punggung unta unta itu  mereka tidak mengerti sekelompok hewan apa yang menyerang unta-unta itu tetapi tidak menyerang diri mereka mereka saling memperingatkan untuk  tetap waspada lalu pemberi aba-aba menyuruh mereka  berkumpul Allah kemudian berkata apa yang telah menyerang dan mengalahkan kalian orang-orang  mengadu kepadanya kita terjebak di tengah-tengah padang pasir Tanpa Air jika kita disini sampai  besok meskipun matahari tidak menyengat maka  kita hanya pulang tinggal nama Allah berkata jangan takut, Bukankah kalian orang-orang muslim  Bukankah kalian berjuang dijalan Allah?  Bukankah kalian penolong agama Allah?, mereka menjawab Ya. Allah berkata lagi  bergembiralah demi Allah Allah yang maha suci dan maha Luhur tidak akan menelantarkan kalian  dalam kondisi seperti ini.
Seorang muadzin kemudian mengumandangkan azan salat subuh ketika fajar  terbit Allah salat bersama pasukannya sebagian   dari mereka bersuci dengan tayamum dan sebagian  lagi masih dalam keadaan suci.  
Selesai salat Allah   berlutut diikuti oleh pasukannya Allah berdoa  dengan sungguh-sungguh begitu juga pasukannya   kemudian mereka melihat Fatamorgana belum  selesai Allah berdoa. 
Mereka melihat Fatamorgana   lagi komandan perang berseru air Allah berdiri  diikuti oleh pasukannya mereka mendekati air itu lalu minum dan mandi.
Matahari belum begitu  tinggi ketika unta-unta datang dari berbagai   arah mendekati mereka,  setiap orang menunggang  satu unta sehingga tak satupun yang berjalan. 
Setelah minum mereka merasa puas dan segar  kembali lalu melanjutkan perjalanan pada waktu   itu munjab bin Rashid berjalan bersisian dengan  Abu Hurairah setelah jauh dari tempat itu Abu Hurairah bertanya kepada munjab menurutmu dimana  sumber air yang tadi kita pakai munjab menjawab Aku orang yang paling mengetahui daerah ini Abu  Hurairah berkata kalau begitu mari kita kembali sampai kau bisa menunjukkan kepadaku sumber air tersebut munjab dan Abu Hurairah Kembali ke tempat itu tetapi keduanya tidak menemukan  kolam dan jejak air itu munjab berkata kepada   Abu Hurairah demi Allah Meski aku tidak melihat  kolam air aku yakin ini tempat kita tadi dan  aku tidak pernah melihat air di tempat ini  sebelumnya.
Kemudian Abu Hurairah melihat  sekeliling tiba-tiba ada kantong kulit penuh  dengan air Abu Hurairah berkata Hai saham demi  Allah inilah tempat itu Mari kita isi kembali  kantong kulit kita lalu letakkan di tepi Lembah munjab menimpa ini adalah anugerah dan tanda  kekuasaan Allah munjab meyakini hal itu lalu  memuji Allah kemudian Allah dan pasukannya  melanjutkan perjalanan hingga tiba di tempat  bernama Hijr pasukan muslimin berperang dengan  orang-orang kafir dan berhasil mengalahkan   mereka di sana orang-orang kafir melarikan  diri ke daratan di seberang laut mereka   menyeberangi laut dengan menggunakan kapal Allah  mengumpulkan mereka di daratan tersebut, Allah   memerintahkan pasukannya mengejar mereka dan  berkhutbah Allah yang Maha Agung dan Perkasa telah membuat kalian menghadapi pasukan setan dan perang yang berat pada hari ini dia telah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaannya kepada  kalian di daratan Agar kalian bisa mengambil pelajaran darinya untuk bisa menyeberangi  laut ini.
Bangkitlah untuk melawan musuh kalian   lihatkan kepada mereka bahwa kalian bisa  menyeberangi laut meski tanpa kapal karena Allah juga telah mengumpulkan mereka di daratan tersebut pasukannya menjawab Kami akan melakukannya Kami tidak akan takut demi Allah kami telah berhasil  menaklukkan Padang Sahara tadi maka kami yakin Allah akan menolong kami untuk menaklukkan lautan  itu. 
Allah dan pasukannya melanjutkan perjalanan sampai tiba ditepi laut mereka melintasi laut  itu dengan naik kuda beserta binatang angkutan  sekawanan unta bagal dan ada pula yang berjalan  kaki ala membaca doa wahai Dzat yang maha pengasih   di antara yang pengasih Yang Maha mulia yang  mahabijaksana tempat berlindung Yang Maha hidup yang menghidupkan yang mati yang maha hidup lagi  maha menegakkan tiada Tuhan selain Engkau wahai   tuhan kami mereka melintasi laut itu dengan izin  Allah 
Seperti berjalan di atas pasir dan akhirnya   hanya kita pakai kuda, laut itu biasanya  ditempuh selama sehari semalam dengan naik kapal   pasukan muslimin sampai ke daratan mereka tidak  membiarkan satu orang musyrik pun lolos menawan  anak-anak dan mengambil harta rampasan perang  saat itu pasukan berkuda kaum muslimin berjumlah  enam ribu orang dan yang berjalan kaki 2000 orang  selesai perang mereka pulang dengan menyeberangi  laut seperti sebelumnya.
Ali menyenandungkan  syair tentang peristiwa ini Tidakkah engkau lihat   Allah telah menundukkan lautnya dan menyerang  orang-orang kafir dengan kekuasaannya orang yang   membelah lautan kembali datang kepada kami dengan  keajaiban yang lebih mengagumkan daripada membelah   lautan Allah dan pasukannya pulang dari daratan  itu kecuali orang-orang yang ingin tinggal di sana   di Hijr ada seorang rahib yang masuk Islam rahim  itu ditanya apa yang mendorongmu untuk masuk Islam   Ia menjawab ada tiga Day ban pasukan muslimin yang  telah aku saksikan yakni munculnya banyak air di   Padang yang gersang terbukanya jalan di lautan  dan doa mereka yang kudengar di udara seperti   sihir setelah 
Menyaksikannya aku takut Allah akan  memperburuk keadaan kubila aku tidak masuk Islam orang-orang bertanya doa Apa itu ia menjawab Ya Allah Engkaulah yang maha pengasih dan penyayang   tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakan segala  sesuatu yang sebelumnya tidak ada yang maha kekal   dan tidak pernah lengah Yang Maha hidup dan tidak  akan mati yang menciptakan sesuatu yang terlihat   dan tak terlihat setiap hari ada karena kehendakMu  ia Allah yang mengetahui segala sesuatu tanpa   belajar aku yakin kekalahan kaum kafir adalah  kehendak dan perintah Allah sahabat-sahabat 
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mendengarkan  doa yang diungkapkan seorang rahib dari Hijr itu Keenam Karomah Salman al-farisi radhiallahu Anhu  kisah pertama salah satu karamah Salman adalah ketika Suatu hari ia keluar dari madain bersama  seorang tamu tiba-tiba ada sekawanan Kijang  berjalan di padang pasir dan burung-burung  beterbangan di angkasa raya Salman berkata  kemarilah wahai burung dan Kijang karena aku  kedatangan seorang tamu yang sangat ingin aku  muliakan maka datanglah seekor burung dan Kijang  kepadanya tamu itu berkata maha suci Allah  kemudian Salman berkata kepadanya Apakah engkau  heran melihat seorang hamba yang taat kepada  Allah tetapi ia didurhakai oleh sesuatu kisah ini  dikemukakan dalam kitab hujjatullah Alal alamin   dan dikemukakan juga oleh Syaikh Abdul Majid Al  hananah Al di meski dalam kitabnya Al haddaqah   Al ward Iyahal-thariqah alnac sabandiyah  kisah kedua harits bin Amir melakukan perjalanan   sampai di madain ia bertemu seorang laki-laki  berpakaian lusuh membawa kulit yang disamak   berwarna merah yang digunakan dalam pertempuran  laki-laki itu menoleh kearah haaretz lalu berkata tetaplah di tempatmu dia Abdullah haaretz bertanya  kepada orang disampingnya Siapa orang ini jawabnya  Salman lalu Salman masuk kedalam rumahnya dan  mengenakan baju putih ia menyambut harits meraih   tangannya dan menyalaminya hari selalu berkata ia  Abu Abdullah engkau belum pernah bertemu denganku  sebelumnya dan aku juga belum bertemu denganmu  engkau tidak mengenalku begitu juga aku tidak  mengenalmu Salman menjawab ia demi zat yang  menguasai jiwaku Broco telah mengenal rohmu  ketika aku bertemu denganmu.
Bukankah Engkau Harits  bin Amir hariz menjawab Ya Salman menegaskan aku   mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam  dan ruh-ruh itu laksana tentara yang berperang   tentara yang dikenal adalah kawan dan yang tak  dikenal adalah lawan diriwayatkan oleh Syaikh   Abdul Majid dari Abu Naim karena ini juga  dikemukakan dalam kitab Al thabaqah karya   Imam munawi dari Abu Sa'id al-khudri.
Beliau  berkata pada suatu malam ketika usai tip Nurhuda er sedang membaca al-quran di pekarangan  rumahnya tiba-tiba kudanya melonjak-lonjak sampai ia menghentikan bacaannya kemudian ketika ia  melanjutkan bacaannya lagi anehnya kudanya  melonjak-lonjak lagi sampai ia menghentikan  bacaannya kata usaid maka aku takut kalau   kudaku menginjak Yahya Putraco ketika aku berdiri  tiba-tiba Aku lihat di atas kepalaku ada naungan   cahaya dan ia membongkar atas lambat-lambat sampai menghilang dari pandanganku ke Hai ketujuh Karomah Halid bin Walid radhiallahu  Anhu kisah pertama suatu hari Khalid bin  Walid singgah di suatu kampung orang-orang memperingatkannya waspadalah terhadap racun   jangan minum suguhan orang-orang asing namun hal  itu menjawab berikan racun itu kepadaku kemudian ia mengambil minuman beracun itu lalu meneguknya  sambil membaca basmalah dan tidak terjadi sesuatu pun yang membahayakannya diriwayatkan oleh Abu  ya'la Al Baihaqi dan Abu Naim dari Abu Safar   dalam riwayat lain. Diceritakan bahwa pada masa  kekhalifahan Abu Bakar Khalid bin Walid pergi ke   suatu kampung penduduk kampung itu menyuruh  Abdul masih menyambut Halid dengan membawa   minuman yang mengandung racun ganas Khalid berkata  kepada Abdul masih berikan Minuman itu ketika ia   istirahat Khalid mengambil minuman beracun itu  lalu berdoa dengan menyebut nama Allah Tuhan   langit dan bumi Dengan menyebut nama Allah yang  tidak akan mencelakakan hambanya karena namanya  mengandung obat kemudian Halid meneguk minuman  beracun itu Abdul masih kembali ke kaumnya lalu   berkata Hai kaumku ia telah minum racun ganas itu  tetapi ia tidak apa-apa akhirnya kaum itu berdamai   dengan orang-orang muslim, dikisahkan oleh al-kalbi  kisah kedua diceritakan juga bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Halid dengan membawa geriba  berisi arak Khalid lalu berdoa ya Allah jadikanlah   arak ini madu lalu arak itu berubah menjadi madu  dalam versi lain Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki melewati Halid dengan membawa geriba beri siaran Khalid Bertanya kepadanya apa ini ia   wap cuka kemudian Halid berdoa ya Allah jadikan  isi geriba ini cuka lalu orang-orang melihat geribak itu berisi cuka padahal sebelumnya Arab  riwayat Ibnu Abi Dunya dari haid sama riwayat   lainnya menceritakan Khalid bin Walid mendapat laporan bahwa ada anggota pasukannya yang minum arak maka khalifah menginspeksi pasukannya dan  ia menemukan seseorang membawa geriba berisi arak Khalid bertanya apa ini laki-laki itu menjawab  cuka Khalid berdoa ya Allah jadikanlah Griba  itu berisi cuka laki-laki itu membuka geriba dan  Ternyata isinya telah berubah menjadi cuka Ia lalu   berujar ini berkat doa Halid diriwayatkan  oleh Ibnu sa'ad dari maharief bin dasar Hai ke-8 Karomah Ummu Aiman Tsabit Abu Imran  arjuni dan Hisyam Bin Hasan menceritakan bahwa   Ummu Aiman hijrah dari Mekah ke Madinah tanpa  membawa bekal sedikitpun. 
Sesampai di rauha ia   didera haus yang amat sangat kemudian ia  mendengar desiran yang sangat keras diatas   kepalanya tiba-tiba ada timba yang menjulur  dari langit dengan tali timba berwarna putih ia menggapai timba itu dan memegangnya kemudian  minum sampai puas Ummu Aiman berkata setelah  meminumnya aku berpuasa di hari yang sangat  panas lalu aku berputar-putar di bawah terik  matahari yang bisa membuatku dahaga tetapi aku  tidak merasakan dahaga lagi riwayat al-baihaqi  cerita ini juga diriwayatkan oleh Ibnu muni dalam  musnadnya dari jalur sanad yang lain kesembilan  karoma Abdullah Amar atau habis Ubaidillah  rodhiyallohu Anhu bercerita Aku mencari   sesuatu didalam hutan sampai malam menjelang  lalu aku sehingga di Pusara Abdullah bin Amr   Bin haram aku mendengar bacaan Al Quran yang  sangat merdu dari dalam pusarannya dan belum   pernah kudengar suara semerdu itu kemudian  aku menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan menceritakan kejadian itu. 
Beliau berkata itu suara Abdullah, Tahukah kamu bahwa Allah mengambil ruh para Syahid meletakkannya  dalam lampu gantung dari zabarjad dan dia Goed sejenis batu mulia kemudian menggantungnya di  tengah-tengah surga apabila malam menjelang Allah melepas ruh mereka dan ketika fajar menyingsin ruh-ruh mereka dikembalikan ke tempat semula riwayat Ibnu mandah Ibnu Abbas radhiallahu Anhu  menceritakan bahwa salah seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam membuat kemah di  atas sebuah makam karena ia tidak tahu bahwa Hai adalah makam dari dalam makam itu terdengar  suara orang membaca surah al-Mulk sampai selesai maka ia kemudian menemui Nabi Sallallahu Alaihi  Wasallam dan melaporkan kejadian tersebut   beliau bersabda surah al-mulk itu berguna untuk  menghalangi dan menyelamatkan manusia dari siksa kubur hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi yang  menganggapnya Hasan Al Hakim yang menganggapnya Shahih dan al-baihaqi ketika dua orang sahabat  di malam yang gelap keluar dari menghadap Rasul   Sallallahu Alaihi Wasallam maka terlihatlah  dua cahaya menerangi mereka cahaya itu terus   mengikuti mereka hingga mereka berpisah maka  dua cahaya itu pun berpisah sampai mereka masuk rumahnya masing-masing Shahih Bukhari bab Manaqib  riwayat lain ketika salah seorang sahabat membaca surat al-kahfi di suatu malam maka ia melihat  keledainya melarikan diri maka ketika ia selesai   salat ia melihat kabut yang menyelimuti sekitar  Hai maka keesokan harinya ia menceritakannya pada rasul Sallallahu Alaihi Wasallam maka Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam berkata bacalah terus wahai Fulan sungguh itu adalah ketenangan yang turun sebab Alquran Shahih Bukhari bab alamat Nubuwwah fil-islam riwayat lainnya bahwa Khubaib ketika ditangkap oleh Bani Harits dalam riwayat yang panjang bahwa putri dari al-harits berkata  tak pernah kulihat tawanan pun yang lebih baik dariku bye sungguh telah kusaksikan Ia makan buah anggur sedangkan di Mekkah saat itu tak ada sama sekali buah-buahan dan ia di dalam penjara besi  dan itu adalah Rizki yang diberikan oleh Allah  subhanahu wa ta'ala Shahih Bukhari bab jihad wasir riwayat lainnya bahwa seorang dari penduduk kufah mengadukan kepada Khalifah Umar tentang Saat Bin  Abi waqqash maka diutuslah bersamanya seorang pengintai yang bertanya tentang saat di kufah  maka ia berkeliling di masjid Kufah dan tak ada yang menyaksikan kecuali usaha maka berkatalah  seorang lelaki yang dikenal dengan nama Abbas   ada jika kau bertanya pada kami maka sungguh  saat tidak membagi dengan adil dan banyak lagi  fitnahnya pada saat maka berkatalah saat Wahai  Allah jika ia dusta maka panjangkan usianya dan panjangkan kemiskinannya dan Munculkan atasnya  fitnah-fitnah maka berkata IBN Umair kulihat ia   tua Renta hingga kedua alisnya sudah hampir  menutup kedua matanya karena sangat tua dan   sangat miskin dan mengejar-ngejar para wanita di jalanan Seraya memegang megangnya Jika ditanya   padanya Kenapa kau berbuat ini ia menjawab Aku  adalah Situ Renta yang terkena fitnah karena   doa saat Shahih Bukhari bab adzan.


#ceramah #kisahnabi #kisahsahabat #islam #dakwah #kisahislami #viral 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar