Kisah Karomah 9 Sahabat Rosulullah Saw.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Maha suci Allah segala puji bagi Allah. Semoga Allah senantiasa merahmati kita semua.
Berikut ini kisah Karomah 9 Sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam,
Pertama Karomah Sayyidina Abubakar Shiddiq radhiallahu Anhu menceritakan bahwa ayahnya datang bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam dengan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, kemudian mereka datang setelah lewat malam.
Istri Abu Bakar bertanya apa yang bisa kau suguhkan untuk tamumu? Abubakar balik bertanya apa yang kau miliki untuk menjamu makan malam mereka? sang istri menjawab aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang.
Abu Bakar berkata demi Allah aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya,
Abubakar mempersilahkan para tamunya makan, salah seorang tamunya berujar, demi Allah setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak.
Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak. Lalu dia bertanya kepada istrinya Hi Ukhti Bani Firash apa yang terjadi? sang istri menjawab mataku tidak salah melihat makanan ini menjadi 3 kali lebih banyak dari sebelumnya.
Abubakar menyantap makanan itu, lalu berkata Ini pasti ulah setan akhirnya Abubakar membawa makanan itu kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan meletakkannya di hadapan beliau. Pada waktu itu sedang ada pertemuan antara kaum muslimin dan satu kaum, mereka dibagi menjadi 12 kelompok. Hanya Allah yang Maha Tahu Berapa jumlah keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu dan mereka semua menikmati makanan yang dibawa Abubakar, Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Kisah Kedua Aisyah Rodhiyallohu Anhu bercerita Ayahku Abubakar Shiddiq memberiku 20 wasaq kurma, satu wasaq sama dengan 60 gantang dari hasil kebunnya di hutan. Menjelang wafat, beliau berwasiat demi Allah Wahai putriku tidak ada seorangpun lebih aku cintai ketika aku kaya selain Engkau, Dan lebih aku muliakan ketika miskin selain Engkau. Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq kurma dan jika lebih itu menjadi milikmu, namun pada hari ini itu adalah harta warisan untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu. Maka bagilah sesuai aturan Al-Quran lalu aku berkata, Ayah demi Allah berapapun jumlah harta itu. Aku akan memberikannya, untuk asma dan untuk siapa lagi ?. Abu Bakar menjawab untuk anak perempuan yang akan lahir Hadits Shahih dari urwah bin Zubair menurut al-khair kisah diatas menjelaskan bahwa Abu Bakar Radhiallahu Anhu memiliki dua karamah.
Pertama mengetahui hari kematiannya ketika sakit seperti diungkapkan dalam perkataannya pada hari ini itu adalah harta warisan.
Kedua mengetahui bahwa anaknya yang akan lahir adalah perempuan Abubakar mengungkapkan rahasia tersebut untuk meminta kebaikan hati Aisyah Rodhiyallohu Anhu, agar memberikan apa yang telah diwariskan kepadanya kepada saudara-saudaranya.
Memberitahukan kepadanya tentang ketentuan-ketentuan ukuran yang tepat memberitahukan bahwa harta tersebut adalah harta warisan dan bahwa ia memiliki dua saudara perempuan dan dua saudara laki-laki, indikasi yang menunjukkan bahwa Abu Bakar meminta kebaikan hati Aisyah adalah ucapannya yang menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang ia cintai ketika ia kaya selain Aisyah putrinya.
Adapun ucapannya yang menyatakan bahwa warisan itu untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu, menunjukkan bahwa mereka bukan orang asing atau kerabat jauh.
Ketika menafsirkan surah Al-Kahfi Imam fakhrurrozi sedikit mengungkapkan karamah para sahabat di antaranya karamah Abu Bakar Radhiallahu Anhu.
Ketika jenazah Abu Bakar dibawa menuju pintu makam Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, jenazahnya mengucapkan Assalamualaika Ya Rasulullah, ini aku Abu Bakar telah sampai di pintumu. Mendadak pintu makam Nabi terbuka dan terdengar suara tanpa rupa dari makam, masuklah wahai kekasihku.
Tiga Karomah Sayyidina Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu kisah Pertama Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa ketika Umar Bin Khattab Radhiallahu Anhu melewati pemakaman Baqi, ia mengucapkan salam, Semoga keselamatan dilimpahkan padamu Hai para penghuni kubur, kukabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lag, rumah kalian sudah ditempati, kekayaan kalian sudah dibagi. Kemudian ada suara tanpa rupa menyahut Hai Umar Bin Khattab kukabarkan juga bahwa kami telah mendapatkan balasan atas kewajiban yang telah kami lakukan, keuntungan atas harta yang telah kami dermakan dan penyesalan atas kebaikan yang kami tinggalkan.
Dikemukakan dalam bab tentang kubur Bin Ayyub Al Ahzar, menceritakan bahwa Umar Bin Khattab mendatangi makam seorang pemuda lalu memanggilnya, Hai Fulan dan orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya akan mendapat dua surga, Quran surah 55 ayat 46 dari liang kubur pemuda itu terdengar jawaban Hai Umar. Tuhanku telah memberikan dua Surga itu kepadaku, dua kali di dalam surga riwayat Ibnu Asakir kisah kedua Al Seh Sukhi mengemukakan bahwa salah satu karamah Khalifah Umar al-faruq Rodhiyallohu Anhu dikemukakan dalam sabda Nabi yang berbunyi di antara umat-umat sebelum kalian ada orang-orang yang menjadi legenda jika orang seperti itu ada diantara umatku, dialah Umar.
Kisah Ketiga diceritakan bahwa Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu mengangkat Syariah benzani Malhaji sebagai pemimpin salah satu Angkatan perang kaum muslimin untuk menyerang Persia.
Di gerbang Nihrawam Syariah dan pasukannya terdesak karena jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, sehingga pasukan muslim hampir kalah.
Sementara di Madinah Umar naik ke atas mimbar dan berkhutbah di tengah khutbahnya Umar berseru dengan suara lantang, Hai Sariyah berlindunglah ke gunung.
Barang siapa menyuruh Serigala untuk menggembalakan kambing, maka ia telah berlaku zalim.
Allah membuat Syariah dan seluruh pasukannya yang ada di gerbang Nihrawan dapat mendengar suara Umar di Madinah, maka pasukan muslimin berlindung ke gunung dan berkata itu suara Khalifah Umar. Akhirnya mereka selamat dan memperoleh kemenangan.
Astad Al Sufi menjelaskan bahwa ayahnya Taqiyuddin Al Subki, menambahkan cerita diatas, pada saat itu Ali menghadiri khutbah Umar lalu ia ditanya apa maksud perkataan Khalifah Umar barusan dan dimana Syariah sekarang Ali menjawab doakan saja Syariah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan setelah kejadian yang dialami Syariah dan pasukannya diketahui umat muslimin di Madinah.
Maksud perkataan Umar di tengah-tengah khutbah nya tersebut menjadi jelas, menurut al-Subki, Umar rodhiyallohu Anhu tidak bermaksud menunjukkan karomahnya ini, Allahlah yang menampakkan karomahnya, sehingga pasukan muslimin di Nihrawan dapat melihatnya dengan mata telanjang seolah-olah Umar menampakkan diri secara nyata di hadapan mereka dan meninggalkan majelisnya di Madinah.
Sementara seluruh Panca inderanya, merasakan bahaya yang menimpa pasukan muslimin di Nihawan, Syariah berbicara dengan Umar seperti dengan orang yang ada bersamanya baik Umar benar-benar bersamanya secara nyata atau seolah-olah bersamanya, para Wali Allah terkadang mengetahui hal-hal luar biasa yang dikeluarkan oleh Allah melalui lisan mereka dan terkadang tidak mengetahuinya. Kedua hal tersebut adalah karomah.
Kisah keempat dalam kitab Al Syamil Imam al-haramain menceritakan karamah Umar yang tampak ketika terjadi gempa bumi pada masa pemerintahannya, ketika itu Umar malah mengucapkan Pujian dan Sanjungan kepada Allah.
Padahal bumi bergoncang begitu menakutkan kemudian Umar memukul bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata, Tenanglah kau bumi Bukankah aku telah berlaku adil kepada Mu. Bumi kembali tenang saat itu juga, menurut Imam al-haramain pada hakekatnya Umar rodhiyallohu Anhu adalah Amirul Mukminin secara lahir dan batin juga sebagai khalifah Allah bagi buminya dan bagi penduduk bumi Nya.
Sehingga Umar mampu memerintahkan dan menghentikan gerakan bumi sebagaimana Ia menegur kesalahan-kesalahan penduduk bumi.
Kisah kelima Imam al-haramain juga mengemukakan kisah tentang sungai Nil, dalam kaitannya dengan karamah Umar pada masa jahiliyah Sungai Nil tidak mengalir sehingga setiap tahun dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke dalam sungai tersebut.
Ketika Islam datang sungai Nil yang seharusnya sudah mengalir ternyata tidak mengalir, penduduk Mesir mendatangi Amar Bin 'ash dan melaporkan bahwa Sungai Nil kering sehingga diberi tumbal dengan melempar seorang perawan yang dilengkapi dengan perhiasan dan pakaian terbaiknya.
Kemudian Amar Bin 'ash radliyallaahu Anhu berkata kepada mereka sesungguhnya hal ini tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut, maka penduduk Mesir bertahan selama tiga bulan dengan tidak mengalirnya Sungai Nil, sehingga mereka benar-benar menderita.
Amar menulis surat kepada Khalifah Umar Bin Khattab untuk menceritakan peristiwa tersebut, dalam surat jawaban untuk Amar Bin 'ash.
Umar menyatakan engkau benar bahwa Islam telah menghapus tradisi tersebut. Aku mengirim secarik kertas untukmu lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil. Kemudian mar Bin 'ash radliyallaahu Anhu buka kertas tersebut sebelum melemparnya ke sungai Nil ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah Umar untuk Sungai Nil di Mesir yang menyatakan Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri maka jangan mengalir.
Namun jika Allah yang Maha Esa dan maha perkasa yang mengalirkan mu maka kami mohon kepada Allah yang Maha Esa dan maha perkasa untuk membuatmu mengalir.
Kemudian Amar melempar kertas tersebut ke sungai Nil, sebelum kekeringan benar-benar terjadi. Sementara itu penduduk Mesir. telah bersiap-siap untuk pindah meninggalkan Mesir Pagi harinya ternyata Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengalirkan Sungai Nil 16 hasta dalam satu malam.
Kisah keenam Imam al-haramain menceritakan karamah Umar lainnya. Umar pernah memimpin suatu pasukan Kezam kemudian ada sekelompok orang menghalanginya, sehingga Umar berpaling darinya lalu sekelompok orang tadi menghalanginya lagi, Umar pun berpaling darinya lagi, sekelompok orang tadi menghalangi Umar untuk ketiga kalinya dan Umar berpaling lagi darinya, pada akhirnya diketahui bahwa di dalam sekelompok orang tersebut terdapat pembunuh Utsman dan Ali radliyallahu.
Kisah ketujuh dalam kitab riyadhush Shalihin Imam Nawawi mengemukakan bahwa Abdullah bin Umar rodhiyallohu Anhu berkata, setiap kali Umar mengatakan sesuatu yang menurut prasangkaku begini pasti prasangkanya itu yang benar. Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu Umar tersebut dalam kitab hujjatullah ala-ala alamin kisah tentang Syariah dan sungai nil yang sangat terkenal juga disebutkan dalam kitab Thabaqat Al munawi al-kubra.
Dalam kitab tersebut juga dikemukakan karamah Umar yang lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya lalu Umar menyuruh orang itu diam, orang itu bercerita lagi kepada Umar lalu Umar menyuruhnya diam kemudian Orang itu berkata setiap kali aku berdusta kepadamu niscaya engkau menyuruhku diam.
Kisah kedelapan, diceritakan bahwa Umar bertanya kepada seorang laki-laki Siapa namamu? orang itu menjawab jamrah artinya bara.
Umar bertanya lagi Siapa ayahmu? ia menjawab Ziap lalu Umar bertanya keturunan siapa? ia menjawab keturunan harkah kebakaran.
Umar bertanya dimana tempat tinggalmu? ia menjawab di Alharah panas, Umar bertanya lagi daerah mana? ia menjawab di satu laza tempat api, kemudian Umar berkata aku melihat keluargamu telah terbakar dan seperti itulah yang terjadi.
kisah kesembilan Fachrur Razi dalam tafsir Surah al-kahfi menceritakan bahwa salah satu kampung di Madinah dilanda kebakaran, kemudian Umar menulis di secarik kain, Hai api padamlah dengan izin Allah secarik kain itu dilemparkan kedalam api maka api itu langsung padam.
kisah Kesepuluh fFachrur Razi menceritakan bahwa ada utusan Raja Romawi datang menghadap Umar utusan itu mencari rumah Umar dan mengira rumah Umar seperti istana para raja.
Orang-orang mengatakan Umar tidak memiliki istana, Ia ada di padang pasir sedang memeras susu, setelah sampai di padang pasir yang ditunjukkan putusan itu melihat Umar telah meletakkan kantong tempat susu di bawah kepalanya dan tidur diatas tanah, terperanjat lah utusan itu melihat Umar lalu berkata bangsa-bangsa di timur dan barat takut kepada manusia ini padahal Ia hanya seperti ini.
Dalam hati ia berjanji akan membunuh Umar saat sepi seperti itu dan membebaskan ketakutan manusia terhadapnya, tatkala ia telah mengangkat pedangnya tiba-tiba Allah mengeluarkan dua harimau dari dalam bumi yang siap memangsanya, utusan itu menjadi takut sehingga terlepaslah pedang dari tangannya Umar kemudian terbangun dan ia tidak melihat apa-apa.
Umar menanyai utusan itu tentang apa yang terjadi, ia menuturkan peristiwa tersebut dan akhirnya masuk Islam, menurut Fahrurrazi kejadian-kejadian luar biasa di atas di riwayatkan secara Ahad, dalam salah satu tingkatan sanadnya hanya ada satu periwayat,
Adapun yang dikisahkan secara Mutawatir adalah kenyataan bahwa meskipun Umar menjauhi kekayaan duniawi dan tidak pernah memaksa atau menakut-nakuti orang lain, ia mampu menguasai daerah timur dan barat serta menaklukkan hati para raja dan pemimpin.
Jika anda mengkaji buku-buku sejarah Anda tak akan menemukan pemimpin seperti Umar sejak zaman Adam sampai sekarang, bagaimana Umar yang begitu menghindari sikap memaksa bisa menjalankan politiknya dengan gemilang.
Tidak diragukan lagi itu adalah karamah nya yang paling besar.
Ketiga Karomah Sayyidina Utsman bin Affan radhiallahu Anhu, kisah pertama dalam kitab Al thabaqat Tajhal Subki menceritakan bahwa ada seorang laki-laki bertamu kepada Utsman, laki-laki tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan lalu ia menghayalkan nya, Utsman berkata kepada laki-laki itu aku melihat ada bekas Zina dimatamu, laki-laki itu bertanya apakah Wahyu masih diturunkan setelah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam wafat? Utsman menjawab tidak, ini adalah firasat seorang mukmin Utsman Radhiallahu Anhu mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki-laki itu agar tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya.
Selanjutnya Tadzal'uki menjelaskan bahwa bila seseorang hatinya jernih maka ia akan melihat dengan Nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui apakah yang dilihatnya itu kotor atau bersih, makam orang-orang seperti itu berbeda-beda ada yang mengetahui bahwa yang dilihatnya itu kotor, tetapi ia tidak mengetahui sebabnya.
Ada yang makamnya lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya. seperti Utsman radhiallahu Anhu Ketika ada seorang laki-laki datang kepadanya, Usman dapat melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui sebabnya yakni karena menghayalkan seorang perempuan artinya setiap maksiat itu kotor dan menimbulkan noda hitam di hati sesuai kadar kemaksiatannya, sehingga membuatnya kotor.
Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah sekali-kali tidak demikian sesungguhnya apa yang mereka kerjakan itu mengotori hati mereka Quran surah Al Muthaffifin 83:14.
Semakin lama kemaksiatan yang dilakukan membuat hati semakin kotor dan ternoda sehingga membuat hati menjadi gelap dan menutup pintu-pintu cahaya lalu hati menjadi mati dan tidak ada jalan lagi untuk bertobat seperti dinyatakan dalam FirmanNya dan hati mereka telah dikunci mati sehingga mereka tidak mengetahui kebahagiaan beriman dan berjihad. Quran surah al-taubah 9:87.
Sekecil apapun kemaksiatan akan membuat hati kotor sesuai kadar kemaksiatan Itu. Kotoran itu bisa dibersihkan dengan memohon ampun istighfar atau perbuatan-perbuatan lain yang dapat menghilangkannya, hal tersebut hanya diketahui oleh orang yang memiliki mata batin yang tajam seperti Utsman bin Affan.
Sehingga ia bisa mengetahui kotoran hati meskipun kecil karena menghayalkan seorang perempuan merupakan dosa yang paling ringan, Usman dapat melihat kotoran hati itu dan mengetahui sebabnya ini adalah makam paling tinggi Cara makam-makam lainnya apabila dosa kecil ditambah dosa kecil lainnya, maka akan bertambah pula kekotoran hatinya dan apabila dosa itu semakin banyak maka akan membuat hatinya gelap orang yang memiliki mata hati akan mampu melihat.
Hal ini Apabila kita bertemu dengan orang yang penuh dosa sampai gelap hatinya tetapi kita tidak mampu mengetahui hal tersebut berarti dalam hati kita masih ada penghalang yang membuat kita tidak mampu melihat hal tersebut, karena orang yang mata hatinya jernih dan tajam pasti akan mampu melihat dosa-dosa orang tersebut.
kisah kedua, Ibnu Umar radhiallahu Anhu menceritakan bahwa Jahja al-ghifari mendekati Utsman Radhiallahu Anhu yang sedang berada di atas mimbar, Jajah merebut tongkat Usman lalu mematahkannya.
Belum lewat setahun Allah menimpakan penyakit yang menggerogoti tangan jajah hingga merenggut kematiannya riwayat Al baru di dan Ibnu sakan dalam riwayat lain. Dikisahkan Jajahnya al-ghifari mendekati Utsman yang sedang berkhutbah, merebut tongkat dari tangan Utsman Dan meletakkan di atas lututnya lalu mematahkannya orang-orang menjerit
Allah lalu menimpakan penyakit pada lutut jajah dan tidak sampai setahun ia meninggal, riwayat Ibnu Sakandary Falley bin Sulaiman yang saya Kemukakan dalam kitab hujjatullah Alal alamin.
kisah ketiga Diceritakan bahwa Abdullah Bin Salam mendatangi Utsman radhiallahu'anhu, yang sedang dikurung dalam tahanan untuk mengucapkan salam kepadanya Usman bercerita Selamat datang saudaraku aku melihat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam ventilasi keci ini.
Rasulullah bertanya Usman Apakah mereka mengurungmu. Aku menjawab ia lalu Beliau memberikan seember air kepadaku dan aku meminumnya sampai puas.
Rasulullah berkata lagi Kalau kau mau bebas niscaya engkau akan bebas dan Kalau kau mau makan bersama kami mari ikut kami, kemudian aku memilih makan bersama mereka pada hari itu juga Utsman terbunuh, menurut Jalaluddin al-suyuthi kisah ini adalah kisah masyhur yang diriwayatkan dalam kitab-kitab hadis dengan beberapa sanad berbeda termasuk jalur sanad Harits bin Abi Usamah menurut Ibnu batis apa yang dialami Usman adalah mimpi pada saat terjaga sehingga bisa dianggap karamah karena semua orang bisa bermimpi ketika tidur maka mimpi ketika tidur tidak termasuk kejadian luar biasa yang bisa dianggap sebagai karamah.
Hal ini disepakati oleh orang yang mengingkari karamah para Wali dikutip dalam Thabaqat Al- Munawi dari kitab Itsbat Al-karamah karya Ibnu batis.
Keempat Karomah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib karramallahu wajhah kisah pertama Seat Bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para menziarahi makam makam di Madinah bersama Ali Ali lalu berseru wahai para penghuni kubur semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian beritahukan lah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian, lalu terdengar jawaban Semoga keselamatan rahmat dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu wahai Amirul Mukminin kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi setelah kami.
Ali berkata istri-istri kalian sudah menikah lagi kekayaan kalian sudah dibagi anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. inilah kabar dari kami Lalu bagaimana kabar kalian salah satu mayat menjawab kain kafan telah koyak rambut telah rontok kulit mengelupas biji mata terlepas di atas pipi hidung darah dan nanah, Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang kami tinggalkan kami bertanggung jawab atas perbuatan kami. riwayat al-baihaqi
kisah kedua dalam kitab Al thabaqat Bajau Subki meriwayatkan bahwa pada suatu malam Ali dan kedua anaknya Hasan dan Husain radhiyallahu anhuma mendengar seseorang bersyair Hai Dzat yang mengabulkan doa orang yang terhimpit kezliman Iman wahai Dzat yang menghilangkan penderitaan bencana dan sakit, utusanmu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya dan engkau yang maha hidup lagi maha tegak tidak pernah tidur dengan kemurahan-mu ampunilah dosa-dosaku.
Wahai Dzat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram kalau ampunanmu tidak bisa diharapkan oleh orang yang bersalah siapa yang akan menganugerahi nikmat kepada orang-orang yang durhaka. Ali lalu menyuruh orang mencari simpel John syair Itu pelantun syair itu datang menghadap Ali Seraya berkata, aku ya Amirul Mukminin laki-laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya lalu berhenti di hadapan Ali.
Ali bertanya aku telah mendengar syairmu apa yang menimpamu laki-laki itu menjawab Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan. Padahal ayahku sudah menasihatiku bahwa Allah memiliki kekuasaan dan siksaan yang pasti akan menimpa orang-orang zalim karena Ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya karenanya Ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku, lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon Pertolongan Allah, ia berdoa belum selesai ia berdoa tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh Aku menyesal atas semua yang telah kulakukan.
Maka aku meminta belas kasihan dan Ridha Ayahku sampai ia berjanji akan mendoakan kebaikan untukku jika Ali mau berdoa untuk ku. Aku mengendarai untanya unta betina itu melaju sangat kencang sampai terlempar di antara dua batu besar lalu mati di sana.
Ali lalu berkata Allah akan meridhoi mu kalau Ayah memberi ridho laki-laki itu menjawab demi Allah demikianlah yang terjadi kemudian Ali berdiri salat beberapa rakaat dan berdoa kepada Allah dengan pelan, kemudian berkata hai orang yang diberkahi Bangkitlah laki-laki itu berdiri berjalan dan kembali sehat seperti sediakala.
Ali berkata Jika engkau tidak bersumpah bahwa Ayahmu akan meridhoi mu maka aku tidak akan mendoakan kebaikan untukmu.
Kisah ketiga Fakhrurrazi yang hanya sedikit memasukkan cerita-cerita tentang karamah para sahabat dalam kitab-nya juga meriwayatkan bahwa seorang budak kulit hitam penggemar Ali mencur.i Budak itu diajukan kepada Ali dan ditanya Betul kau mencuri ia Jawab ya maka Ali memotong tangannya. Budak itu berlalu dari hadapan Ali kemudian berjumpa dengan Salman Alfarizi dan Ibnu Al kawah Ibnu Al kalau bertanya siapa yang telah memotong tanganmu ia menjawab Amirul Mukminin pemimpin besar umat muslim menantu Rasulullah dan suami Fatimah Ibnu al-khattab bertanya ia telah memotong tanganmu dan kamu masih juga memujinya.
Budak itu menjawab mengapa aku tidak memujinya ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka.
Salman mendengarkan penuturan Budak itu lalu menceritakannya kepada Ali, selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu lalu meletakkan tangan yang telah dipotong di bawah lengannya dan menutupnya dengan selendang kemudian Ali memanjatkan doa orang-orang yang ada di sana tiba-tiba mendengar seruan dari langit angkat selendang itu dari tangannya, ketika selain itu diangkat tangan budak hitam itu tersambung kembali dengan izin Allah.
kisah keempat dalam kitab al-i'tibar Usamah bin munqidz mengemukakan kisah yang didengarnya dari syehabudin Abu al-fath pelayanmu Isu Daulah bin buwaihi di mosul pada tanggal 18 Ramadan 566 masehi Diceritakan bahwa ketika Syihabuddin berada di dalam masjid Suriah di pinggir kota Anbar daerah tepi barat khalifah al-muktafi datang berkunjung bersama salah seorang menterinya al-muktafi memasuki masjid tersebut yang dikenal dengan sebutan masjid Amirul Mukminin.
Ali dengan memakai baju biasa dan menyandang pedang yang hiasannya dari besi tak seorangpun mengetahui bahwa ia adalah seorang Khalifah kecuali orang-orang yang telah mengenalnya pengurus Masjid mendoakan sang menteri lalu sang menteri berkata celaka Doakanlah khalifah kemudian khalifah al-muktafi berkata kepada menterinya kau tanyakan Sesuatu yang bermanfaat pada pengurus Masjid itu katakan padanya bahwa dulu pada masa pemerintahan Maulana al-mustanshir, aku melihat ia menderita sakit di wajahnya wajahnya penuh bisul sehingga jika mau makan bisulnya harus ditutup dengan saputangan, agar makanan bisa masuk ke mulutnya pengurus Masjid itu menjelaskan seperti anda ketahui aku berulang kali datang ke masjid ini dari Anbar suatu hari ada seseorang menemuiku dan berkata kalau engkau berulang kali menemui Si Fulan setiap datang dari Anbar seperti engkau berulang kali datang ke masjid ini niscaya Si Fulan akan memanggilkan tabib untukmu yang bisa menghilangkan penyakit diwajahmu perkataan orang itu merasuk hatiku dan menghimpit dadaku lalu aku tertidur, pada malam itu dan bermimpi bertemu Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib yang tengah berada dalam masjid tersebut Seraya bertanya Lubang apa ini maksudnya adalah sebuah lubang tanah kemudian aku mengadukan penyakit yang menimpaku tetapi Ali berpaling dariku maka aku kembali mengadukan penyakitku dan perkataan yang diucapkan oleh lelaki yang menemuiku di masjid tadi. Ali berkata engkau termasuk orang yang menginginkan dunia kemudian aku terbangun dan tiba-tiba bisul-bisul diwajahku lenyap, khalifah al-muktafi berkata ia benar lalu menoleh kearah Syihabuddin dan berkata Bicaralah pada pengurus Masjid itu cari tahu apa yang ia minta, Tuliskan permintaannya disertai tanda tangannya dan berikan padaku untuk ku tandatangani selanjutnya Syihabuddin berbincang-bincang Dengan pengurus Masjid itu dan pengurus Masjid itu bercerita Aku memiliki istri yang sedang menyusui anak dalam keadaan hamil dan beberapa anak perempuan setiap bulan aku membutuhkan tiga Dinar syihabuddin menuliskan permintaan pengurus Masjid Ali itu beserta alamatnya dan al-muktafi menandatangani nya Hai al-muktafi kemudian menyuruh Syihabuddin untuk menyampaikan permintaan pengurus Masjid itu ke dewan keuangan Syihabuddin membawa berkas permintaan pengurus Masjid itu ke dewan keuangan dan dewan menandatanganinya tanpa membacanya serta mengambil bagian tulisan khalifah al-muktafi ketika sekretaris dewan membuka tulisan itu untuk dipindahkan ia menemukan tulisan khalifah al-muktafi di bawah tanda tangan pengurus Masjid Ali yang berbunyi seandainya ia meminta lebih dari itu tentu akan diberi.
Kisah kelima Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam menyuruh Abu Dzar memanggil Ali Sesampai di rumah Ali Abu Dzar Melihat alat penggiling sedang menggiling gandum padahal tidak ada seorangpun, disana kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Beliau berkata Hai Abu Dzar Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam dikemukakan oleh Al Suban dalam kita bisa fall raghibin dan Al malah dalam kitab sirah nya.
Kelima karoma Abdullah bin Umar radhiallahu Anhu dalam kitab al thabaqat al Subki menceritakan bahwa Abdullah bin Umar pernah berbicara dengan seekor singa yang mengaum-ngaum dan Menghadang orang-orang di tengah jalan, Singa itu mengibaskan ekornya lalu pergi dikemukakan dalam kitab hujjatullah Alal alamin riwayat Senada juga dikemukakan dalam kitab thabaqah karya al-munawi Diceritakan bahwa ketika Abdullah bin Umar sedang menempuh suatu perjalanan Ada seekor singa menghalangi orang-orang di tengah jalan ia menghentikan untanya lalu turun menghampiri Singa itu menggosok telinganya dan menyingkirkannya dari Jalan.
Abdullah bin Umar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda jika manusia hanya takut kepada Allah maka tidak ada hal lain yang bisa menguasainya hal senada juga dinyatakan dalam kitab Al risalatul qusyairiyah sesungguhnya yang menguasai manusia adalah sesuatu yang menakutkannya jika manusia hanya takut kepada Allah maka tak ada apapun yang bisa menguasainya.
Karoma Allah bin hadhrami dalam kitab Al Gani liabi al-faraj al-ashbahani kisah alabina damai diceritakan secara panjang lebar berdasarkan riwayat Muhammad bin jarir Monza bin Rashid sahabat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menuturkan kisah tersebut sebagai berikut Abubakar mengutus Ali Bin Gadhrami dan pasukannya untuk memerangi orang-orang murtad di Bahrain orang-orang muslim yang tidak murtad menyusul pasukan alas Waktu mereka berjalan di padang terbuka ketika Hai ditengah-tengah padang itu Allah memperlihatkan kekuasaannya kepada mereka Allah turun dari kendaraannya dan menyuruh pasukannya untuk turun di tengah malam pun tahu entah mereka lari ketakutan sampai tak tersisa satupun dengan membawa semua perbekalan dan tenda yang belum sempat mereka turunkan dari punggung unta unta itu mereka tidak mengerti sekelompok hewan apa yang menyerang unta-unta itu tetapi tidak menyerang diri mereka mereka saling memperingatkan untuk tetap waspada lalu pemberi aba-aba menyuruh mereka berkumpul Allah kemudian berkata apa yang telah menyerang dan mengalahkan kalian orang-orang mengadu kepadanya kita terjebak di tengah-tengah padang pasir Tanpa Air jika kita disini sampai besok meskipun matahari tidak menyengat maka kita hanya pulang tinggal nama Allah berkata jangan takut, Bukankah kalian orang-orang muslim Bukankah kalian berjuang dijalan Allah? Bukankah kalian penolong agama Allah?, mereka menjawab Ya. Allah berkata lagi bergembiralah demi Allah Allah yang maha suci dan maha Luhur tidak akan menelantarkan kalian dalam kondisi seperti ini.
Seorang muadzin kemudian mengumandangkan azan salat subuh ketika fajar terbit Allah salat bersama pasukannya sebagian dari mereka bersuci dengan tayamum dan sebagian lagi masih dalam keadaan suci.
Selesai salat Allah berlutut diikuti oleh pasukannya Allah berdoa dengan sungguh-sungguh begitu juga pasukannya kemudian mereka melihat Fatamorgana belum selesai Allah berdoa.
Mereka melihat Fatamorgana lagi komandan perang berseru air Allah berdiri diikuti oleh pasukannya mereka mendekati air itu lalu minum dan mandi.
Matahari belum begitu tinggi ketika unta-unta datang dari berbagai arah mendekati mereka, setiap orang menunggang satu unta sehingga tak satupun yang berjalan.
Setelah minum mereka merasa puas dan segar kembali lalu melanjutkan perjalanan pada waktu itu munjab bin Rashid berjalan bersisian dengan Abu Hurairah setelah jauh dari tempat itu Abu Hurairah bertanya kepada munjab menurutmu dimana sumber air yang tadi kita pakai munjab menjawab Aku orang yang paling mengetahui daerah ini Abu Hurairah berkata kalau begitu mari kita kembali sampai kau bisa menunjukkan kepadaku sumber air tersebut munjab dan Abu Hurairah Kembali ke tempat itu tetapi keduanya tidak menemukan kolam dan jejak air itu munjab berkata kepada Abu Hurairah demi Allah Meski aku tidak melihat kolam air aku yakin ini tempat kita tadi dan aku tidak pernah melihat air di tempat ini sebelumnya.
Kemudian Abu Hurairah melihat sekeliling tiba-tiba ada kantong kulit penuh dengan air Abu Hurairah berkata Hai saham demi Allah inilah tempat itu Mari kita isi kembali kantong kulit kita lalu letakkan di tepi Lembah munjab menimpa ini adalah anugerah dan tanda kekuasaan Allah munjab meyakini hal itu lalu memuji Allah kemudian Allah dan pasukannya melanjutkan perjalanan hingga tiba di tempat bernama Hijr pasukan muslimin berperang dengan orang-orang kafir dan berhasil mengalahkan mereka di sana orang-orang kafir melarikan diri ke daratan di seberang laut mereka menyeberangi laut dengan menggunakan kapal Allah mengumpulkan mereka di daratan tersebut, Allah memerintahkan pasukannya mengejar mereka dan berkhutbah Allah yang Maha Agung dan Perkasa telah membuat kalian menghadapi pasukan setan dan perang yang berat pada hari ini dia telah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaannya kepada kalian di daratan Agar kalian bisa mengambil pelajaran darinya untuk bisa menyeberangi laut ini.
Bangkitlah untuk melawan musuh kalian lihatkan kepada mereka bahwa kalian bisa menyeberangi laut meski tanpa kapal karena Allah juga telah mengumpulkan mereka di daratan tersebut pasukannya menjawab Kami akan melakukannya Kami tidak akan takut demi Allah kami telah berhasil menaklukkan Padang Sahara tadi maka kami yakin Allah akan menolong kami untuk menaklukkan lautan itu.
Allah dan pasukannya melanjutkan perjalanan sampai tiba ditepi laut mereka melintasi laut itu dengan naik kuda beserta binatang angkutan sekawanan unta bagal dan ada pula yang berjalan kaki ala membaca doa wahai Dzat yang maha pengasih di antara yang pengasih Yang Maha mulia yang mahabijaksana tempat berlindung Yang Maha hidup yang menghidupkan yang mati yang maha hidup lagi maha menegakkan tiada Tuhan selain Engkau wahai tuhan kami mereka melintasi laut itu dengan izin Allah
Seperti berjalan di atas pasir dan akhirnya hanya kita pakai kuda, laut itu biasanya ditempuh selama sehari semalam dengan naik kapal pasukan muslimin sampai ke daratan mereka tidak membiarkan satu orang musyrik pun lolos menawan anak-anak dan mengambil harta rampasan perang saat itu pasukan berkuda kaum muslimin berjumlah enam ribu orang dan yang berjalan kaki 2000 orang selesai perang mereka pulang dengan menyeberangi laut seperti sebelumnya.
Ali menyenandungkan syair tentang peristiwa ini Tidakkah engkau lihat Allah telah menundukkan lautnya dan menyerang orang-orang kafir dengan kekuasaannya orang yang membelah lautan kembali datang kepada kami dengan keajaiban yang lebih mengagumkan daripada membelah lautan Allah dan pasukannya pulang dari daratan itu kecuali orang-orang yang ingin tinggal di sana di Hijr ada seorang rahib yang masuk Islam rahim itu ditanya apa yang mendorongmu untuk masuk Islam Ia menjawab ada tiga Day ban pasukan muslimin yang telah aku saksikan yakni munculnya banyak air di Padang yang gersang terbukanya jalan di lautan dan doa mereka yang kudengar di udara seperti sihir setelah
Menyaksikannya aku takut Allah akan memperburuk keadaan kubila aku tidak masuk Islam orang-orang bertanya doa Apa itu ia menjawab Ya Allah Engkaulah yang maha pengasih dan penyayang tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakan segala sesuatu yang sebelumnya tidak ada yang maha kekal dan tidak pernah lengah Yang Maha hidup dan tidak akan mati yang menciptakan sesuatu yang terlihat dan tak terlihat setiap hari ada karena kehendakMu ia Allah yang mengetahui segala sesuatu tanpa belajar aku yakin kekalahan kaum kafir adalah kehendak dan perintah Allah sahabat-sahabat
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mendengarkan doa yang diungkapkan seorang rahib dari Hijr itu Keenam Karomah Salman al-farisi radhiallahu Anhu kisah pertama salah satu karamah Salman adalah ketika Suatu hari ia keluar dari madain bersama seorang tamu tiba-tiba ada sekawanan Kijang berjalan di padang pasir dan burung-burung beterbangan di angkasa raya Salman berkata kemarilah wahai burung dan Kijang karena aku kedatangan seorang tamu yang sangat ingin aku muliakan maka datanglah seekor burung dan Kijang kepadanya tamu itu berkata maha suci Allah kemudian Salman berkata kepadanya Apakah engkau heran melihat seorang hamba yang taat kepada Allah tetapi ia didurhakai oleh sesuatu kisah ini dikemukakan dalam kitab hujjatullah Alal alamin dan dikemukakan juga oleh Syaikh Abdul Majid Al hananah Al di meski dalam kitabnya Al haddaqah Al ward Iyahal-thariqah alnac sabandiyah kisah kedua harits bin Amir melakukan perjalanan sampai di madain ia bertemu seorang laki-laki berpakaian lusuh membawa kulit yang disamak berwarna merah yang digunakan dalam pertempuran laki-laki itu menoleh kearah haaretz lalu berkata tetaplah di tempatmu dia Abdullah haaretz bertanya kepada orang disampingnya Siapa orang ini jawabnya Salman lalu Salman masuk kedalam rumahnya dan mengenakan baju putih ia menyambut harits meraih tangannya dan menyalaminya hari selalu berkata ia Abu Abdullah engkau belum pernah bertemu denganku sebelumnya dan aku juga belum bertemu denganmu engkau tidak mengenalku begitu juga aku tidak mengenalmu Salman menjawab ia demi zat yang menguasai jiwaku Broco telah mengenal rohmu ketika aku bertemu denganmu.
Bukankah Engkau Harits bin Amir hariz menjawab Ya Salman menegaskan aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan ruh-ruh itu laksana tentara yang berperang tentara yang dikenal adalah kawan dan yang tak dikenal adalah lawan diriwayatkan oleh Syaikh Abdul Majid dari Abu Naim karena ini juga dikemukakan dalam kitab Al thabaqah karya Imam munawi dari Abu Sa'id al-khudri.
Beliau berkata pada suatu malam ketika usai tip Nurhuda er sedang membaca al-quran di pekarangan rumahnya tiba-tiba kudanya melonjak-lonjak sampai ia menghentikan bacaannya kemudian ketika ia melanjutkan bacaannya lagi anehnya kudanya melonjak-lonjak lagi sampai ia menghentikan bacaannya kata usaid maka aku takut kalau kudaku menginjak Yahya Putraco ketika aku berdiri tiba-tiba Aku lihat di atas kepalaku ada naungan cahaya dan ia membongkar atas lambat-lambat sampai menghilang dari pandanganku ke Hai ketujuh Karomah Halid bin Walid radhiallahu Anhu kisah pertama suatu hari Khalid bin Walid singgah di suatu kampung orang-orang memperingatkannya waspadalah terhadap racun jangan minum suguhan orang-orang asing namun hal itu menjawab berikan racun itu kepadaku kemudian ia mengambil minuman beracun itu lalu meneguknya sambil membaca basmalah dan tidak terjadi sesuatu pun yang membahayakannya diriwayatkan oleh Abu ya'la Al Baihaqi dan Abu Naim dari Abu Safar dalam riwayat lain. Diceritakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar Khalid bin Walid pergi ke suatu kampung penduduk kampung itu menyuruh Abdul masih menyambut Halid dengan membawa minuman yang mengandung racun ganas Khalid berkata kepada Abdul masih berikan Minuman itu ketika ia istirahat Khalid mengambil minuman beracun itu lalu berdoa dengan menyebut nama Allah Tuhan langit dan bumi Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan mencelakakan hambanya karena namanya mengandung obat kemudian Halid meneguk minuman beracun itu Abdul masih kembali ke kaumnya lalu berkata Hai kaumku ia telah minum racun ganas itu tetapi ia tidak apa-apa akhirnya kaum itu berdamai dengan orang-orang muslim, dikisahkan oleh al-kalbi kisah kedua diceritakan juga bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Halid dengan membawa geriba berisi arak Khalid lalu berdoa ya Allah jadikanlah arak ini madu lalu arak itu berubah menjadi madu dalam versi lain Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki melewati Halid dengan membawa geriba beri siaran Khalid Bertanya kepadanya apa ini ia wap cuka kemudian Halid berdoa ya Allah jadikan isi geriba ini cuka lalu orang-orang melihat geribak itu berisi cuka padahal sebelumnya Arab riwayat Ibnu Abi Dunya dari haid sama riwayat lainnya menceritakan Khalid bin Walid mendapat laporan bahwa ada anggota pasukannya yang minum arak maka khalifah menginspeksi pasukannya dan ia menemukan seseorang membawa geriba berisi arak Khalid bertanya apa ini laki-laki itu menjawab cuka Khalid berdoa ya Allah jadikanlah Griba itu berisi cuka laki-laki itu membuka geriba dan Ternyata isinya telah berubah menjadi cuka Ia lalu berujar ini berkat doa Halid diriwayatkan oleh Ibnu sa'ad dari maharief bin dasar Hai ke-8 Karomah Ummu Aiman Tsabit Abu Imran arjuni dan Hisyam Bin Hasan menceritakan bahwa Ummu Aiman hijrah dari Mekah ke Madinah tanpa membawa bekal sedikitpun.
Sesampai di rauha ia didera haus yang amat sangat kemudian ia mendengar desiran yang sangat keras diatas kepalanya tiba-tiba ada timba yang menjulur dari langit dengan tali timba berwarna putih ia menggapai timba itu dan memegangnya kemudian minum sampai puas Ummu Aiman berkata setelah meminumnya aku berpuasa di hari yang sangat panas lalu aku berputar-putar di bawah terik matahari yang bisa membuatku dahaga tetapi aku tidak merasakan dahaga lagi riwayat al-baihaqi cerita ini juga diriwayatkan oleh Ibnu muni dalam musnadnya dari jalur sanad yang lain kesembilan karoma Abdullah Amar atau habis Ubaidillah rodhiyallohu Anhu bercerita Aku mencari sesuatu didalam hutan sampai malam menjelang lalu aku sehingga di Pusara Abdullah bin Amr Bin haram aku mendengar bacaan Al Quran yang sangat merdu dari dalam pusarannya dan belum pernah kudengar suara semerdu itu kemudian aku menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan menceritakan kejadian itu.
Beliau berkata itu suara Abdullah, Tahukah kamu bahwa Allah mengambil ruh para Syahid meletakkannya dalam lampu gantung dari zabarjad dan dia Goed sejenis batu mulia kemudian menggantungnya di tengah-tengah surga apabila malam menjelang Allah melepas ruh mereka dan ketika fajar menyingsin ruh-ruh mereka dikembalikan ke tempat semula riwayat Ibnu mandah Ibnu Abbas radhiallahu Anhu menceritakan bahwa salah seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam membuat kemah di atas sebuah makam karena ia tidak tahu bahwa Hai adalah makam dari dalam makam itu terdengar suara orang membaca surah al-Mulk sampai selesai maka ia kemudian menemui Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan melaporkan kejadian tersebut beliau bersabda surah al-mulk itu berguna untuk menghalangi dan menyelamatkan manusia dari siksa kubur hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi yang menganggapnya Hasan Al Hakim yang menganggapnya Shahih dan al-baihaqi ketika dua orang sahabat di malam yang gelap keluar dari menghadap Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam maka terlihatlah dua cahaya menerangi mereka cahaya itu terus mengikuti mereka hingga mereka berpisah maka dua cahaya itu pun berpisah sampai mereka masuk rumahnya masing-masing Shahih Bukhari bab Manaqib riwayat lain ketika salah seorang sahabat membaca surat al-kahfi di suatu malam maka ia melihat keledainya melarikan diri maka ketika ia selesai salat ia melihat kabut yang menyelimuti sekitar Hai maka keesokan harinya ia menceritakannya pada rasul Sallallahu Alaihi Wasallam maka Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam berkata bacalah terus wahai Fulan sungguh itu adalah ketenangan yang turun sebab Alquran Shahih Bukhari bab alamat Nubuwwah fil-islam riwayat lainnya bahwa Khubaib ketika ditangkap oleh Bani Harits dalam riwayat yang panjang bahwa putri dari al-harits berkata tak pernah kulihat tawanan pun yang lebih baik dariku bye sungguh telah kusaksikan Ia makan buah anggur sedangkan di Mekkah saat itu tak ada sama sekali buah-buahan dan ia di dalam penjara besi dan itu adalah Rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala Shahih Bukhari bab jihad wasir riwayat lainnya bahwa seorang dari penduduk kufah mengadukan kepada Khalifah Umar tentang Saat Bin Abi waqqash maka diutuslah bersamanya seorang pengintai yang bertanya tentang saat di kufah maka ia berkeliling di masjid Kufah dan tak ada yang menyaksikan kecuali usaha maka berkatalah seorang lelaki yang dikenal dengan nama Abbas ada jika kau bertanya pada kami maka sungguh saat tidak membagi dengan adil dan banyak lagi fitnahnya pada saat maka berkatalah saat Wahai Allah jika ia dusta maka panjangkan usianya dan panjangkan kemiskinannya dan Munculkan atasnya fitnah-fitnah maka berkata IBN Umair kulihat ia tua Renta hingga kedua alisnya sudah hampir menutup kedua matanya karena sangat tua dan sangat miskin dan mengejar-ngejar para wanita di jalanan Seraya memegang megangnya Jika ditanya padanya Kenapa kau berbuat ini ia menjawab Aku adalah Situ Renta yang terkena fitnah karena doa saat Shahih Bukhari bab adzan.
#ceramah #kisahnabi #kisahsahabat #islam #dakwah #kisahislami #viral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar