WISATA : Paduan Alam dan Budaya
KALIANDRA
Dusun Gamoh
Kecamatan Prigen
Pasuruan
Berlokasi pada ketinggian 850 m, tempat ini menyuguhkan nuansa alam pegunungan yang indah dan damai. Cocok untuk melepas penat dan beraktivitas luar ruangan.
Kawasan seluas 16 ha yang terhampar di Dusun Gamoh, Desa Dayurejo, Kec. Prigen, Kab. Pasuruan, Jatim, ini dikelola Yayasan Kaliandra Sejati dan sejak 1997 dibuka untuk umum. Nama kaliandra diambil dari nama pohon Caliandra Calothyrsus yang tumbuh hampir semua sudut dusun tersebut. Pohon ini dikenal sebagai pohon perintis karena bisa bertahan hidup di lahan kritis dan memainkan banyak fungsi, seperti menggemburkan tanah, daunnya bisa untuk obat, dan kayunya menjadi kayu bakar.
Kaliandra dapat dijangkau menggunakan kendaraan umum dari Surabaya dengan bus menuju Malang atau sebaliknya. Turun di Pasar Palang, ganti ojek ke Kaliandra. Sedangkan yang naik kendaraan pribadi, ikuti saja arah penunjuk ke gerbang Taman Safari. Lalu belok kanan dan ikuti papan petunjuk menuju Kaliandra.
”Tempat ini banyak dikunjungi anak-anak sekolah, kuliah maupun para staf kantor swasta maupun instansi pemerintah untuk outbound karena kita memang menyediakan fasilitasnya. Kita juga punya fasilitas hipnoterapi seperti berjalan di atas api,” ungkap M. Yanuar Yusron, Ecotourism-Sales Executive, Yayasan Kaliandra Sejati.
Kemandirian dan keberlanjutan adalah perhatian utama Kaliandra. ”Itu sebabnya Kaliandra mengembangkan beragam program pelatihan dan fasilitas yang dapat dinikmati para pengunjung, baik lokal maupun internasional seperti Program Sosial Budaya, Program Pendidikan Alam, Program Pelatihan dan Pengembangan SDM, Program Ekowisata dan Fasilitas Rope Course,” imbuh Yusron, panggilan akrabnya.
Berbagai program tersebut dapat diikuti perorangan maupun berkelompok. Tarifnya sangat bervariasi dari Rp60.000 sampai Rp2 juta per orang, tergantung macam program dan fasilitas yang didapatkan pengunjung. Demikian pula waktunya bervariasi dari 4 jam hingga dua hari satu malam. Fasilitas akomodasinya cukup unik berupa rumah-rumah berarsitektur Jawa. Kapasitas cukup memadai hingga 120 orang dengan tarif terjangkau.
Budaya dan Alam
Di Kaliandra pengunjung diajak mengenal budaya Jawa, seperti wayang, gamelan dan belajar membatik menggunakan pewarna alami dari daun, bunga, dan kulit tanaman. Pengunjung pun bisa belajar mengidentifikasi tumbuhan melalui Program Kenal Alam. Sebelumnya pengunjung dipasok pengetahuan tentang keanekaragaman hayati, perubahan iklim, ekosistem lahan kering, dan hutan tropis.
Program lainnya, Cekal Rusa untuk menggugah kesadaran para pengunjung mempertahankan kelestarian alam dan meminimalkan kegiatan yang merusak alam. ”Melalui Program Cekal Rusa, kita berharap bumi ini masih menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali sampai seribu tahun lagi,” tegas Yusron.
Sedangkan Program Anugerah Alami menawarkan pengenalan lebih dekat dasar-dasar pertanian organik, tentang tanaman obat, makanan dan minuman ekologis. Yang juga tidak kalah menariknya adalah Program Sains dan Seni Alam. Program ini menyeimbangkan aspek intelektual dan estetika pengunjung, seperti membuat wayang dari jerami dan memproduksi biogas.
Di Kaliandra pengunjung diajak mengenal budaya Jawa, seperti wayang, gamelan dan belajar membatik menggunakan pewarna alami dari daun, bunga, dan kulit tanaman. Pengunjung pun bisa belajar mengidentifikasi tumbuhan melalui Program Kenal Alam. Sebelumnya pengunjung dipasok pengetahuan tentang keanekaragaman hayati, perubahan iklim, ekosistem lahan kering, dan hutan tropis.
Program lainnya, Cekal Rusa untuk menggugah kesadaran para pengunjung mempertahankan kelestarian alam dan meminimalkan kegiatan yang merusak alam. ”Melalui Program Cekal Rusa, kita berharap bumi ini masih menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali sampai seribu tahun lagi,” tegas Yusron.
Sedangkan Program Anugerah Alami menawarkan pengenalan lebih dekat dasar-dasar pertanian organik, tentang tanaman obat, makanan dan minuman ekologis. Yang juga tidak kalah menariknya adalah Program Sains dan Seni Alam. Program ini menyeimbangkan aspek intelektual dan estetika pengunjung, seperti membuat wayang dari jerami dan memproduksi biogas.
by: C.P.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar