Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Wilayah dan Kekuasaannya di Masa
Lampau....
Globe, Indonesian my Country
Kaart Nederlandsekolonien
Kubus Wilayah Indonesia
Kerajaan Majapahit
Awalnya Majapahit adalah sebuah hutan yang dihadiahkan oleh raja
Jayakatwang (raja Kediri) kepada Raden Wijaya. Atas bantuan rakyat Madura,
hutan itu dibuka menjadi sebuah desa yang dikenal dengan nama Majapahit.
Nama Majapahit berasal dari nama buah maja yang rasanya pahit yang
banyak terdapat di hutan Tarik.
Seiring dengan semakin berkembangnya Majapahit, Raden Wijaya kemudian
melatih rakyatnya menjadi prajurit sebagai persiapan melakukan penyerangan terhadap Jayakatwang.Kemudian
dengan bantuan tentara dari Mongol, Raden Wijaya akhirnya dapat menghancurkan
kerajaan Kediri.
Raden Wijaya akhirnya memegang kekuasaan dan naik tahta sebagai Raja
Majapahit yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kertarajasa memerintah hingga
tahun 1309 Masehi. Setelah Kertarajasa wafat, Majapahit dipimpin oleh putranya
yang bergelar Sri Jayanegara.
Kemudian raja mengundurkan diri, dan digantikan oleh putranya yang
bernama Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanagara. Pada masa pemerintahan Hayam
Wuruk ini, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya bahkan
lebih luas dari wilayah Republik Indonesia sekarang.
Ditinjau dari wilayah kekuasaanya yang luas, Majapahit dianggap sebagai Nusantara kedua setelah Sriwijaya.
Ditinjau dari wilayah kekuasaanya yang luas, Majapahit dianggap sebagai Nusantara kedua setelah Sriwijaya.
Ibukotanya terletak di sekitar Trowulan, sebelah barat Mojokerto. Ketika Gajah Mada menjadi Panglima, Majapahit dipimpin oleh adik raja
Jayenagara yang bernama Tribuwanatunggadewi.
Mahapatih Gajah Mada terkenal dengan sumpah Palapa, yaitu tidak akan merasakan kenikmatan duniawi, sebelum mempersatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Mahapatih Gajah Mada terkenal dengan sumpah Palapa, yaitu tidak akan merasakan kenikmatan duniawi, sebelum mempersatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Ada dua orang pujangga Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca dan
Empu Tantular.
Empu Prapanca menulis kitab Negarakertagama pada tahun 1365 sebagai
puji-pujian kepada Hayam Wuruk. Sedangkan Empu Tantular menulis kitab Sutasoma
dan Arjunawiwaha. Kitab Sutasoma berisi ajaran agama dan di dalamnya terdapat
semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang kini menjadi semboyan negara kita.
Kemunduran kerajaan Majapahit mulai terasa sejak Gajah Mada meninggal
pada tahun 1364. Keadaan semakin melemah, ketika Hayam Wuruk wafat pada tahun
1389.
Kerajaan Majapahit dan Wilayah Kekuasannya;
Singasari adalah nama kerajaan yang berpusat di Tumapel. Pada waktu itu,
Tumapel dibawahi oleh akuwu (Bupati) Tunggul Ametung. Pada suatu saat, ia
dibunuh oleh Ken Arok, orang yang dipercaya merawat kuda kesayangan Tunggul
Ametung.
Sebagai penguasa Tumapel, Ken Arok memerintah dengan baik. Oleh para
Brahmana, ia lalu diangkat menjadi raja Singasari yang pertama dan bergelar
Rajasa.
Sumber sejarah kerajaan ini termaktub dalam kitab Pararaton dan
Negarakertagama. Pada tahun 1222, Ken Arok menyerang Kediri. Kertajaya dapat dikalahkan
oleh Ken Arok di desa Ganter.
Setelah berhasil menjatuhkan Kertajaya, Ken Arok segera mengambil alih
tahta kerajaan dan memindahkan pusat pemerintahan ke Tumapel. Kejayaan Ken Arok
ternyata tidak lama. Ia akhirnya dibunuh oleh Anusapati, anak Tunggul Ametung
dengan Ken Dedes, yang menuntut balas atas kematian ayahnya.
Setelah membunuh Ken Arok, Anusapati segera naik tahta pada tahun 1227
Masehi.
Namun, ia hanya memerintah selama 21 tahun, karena dibunuh oleh Tohjoyo
di arena adu ayam. Tohjoyo adalah anak Ken Arok dan Ken Umang. Rentetan balas
dendam ternyata tidak berhenti sampai di sini.
Tohjoyo yang baru menjadi raja selama beberapa bulan terbunuh ketika
melawan pemberotak dari daerah Rajasa dan Sinelir yang menyerbu istananya.
Ada yang mengatakan, ia tewas di tangan Ranggawuni putra Anusapati dan
Mahisa Cempaka (putri dari Mahisa Wingateleng cucu Ken Arok dengan Ken Dedes).
Akhirnya, Ranggawuni berhasil naik tahta dan bergelar Wisnuwardhana,
yang didampingi oleh Mahisa Cempaka dari tahun 1248 sampai 1268 Masehi.
Pada tahun 1268, Singasari diperintah oleh Kertanegara, anak Ranggawuni.
Beliau terkenal sebagai raja yang bijaksana dan bercita-cita untuk
mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaaanya.
Pada tahun 1289, Kertanegara kedatangan utusan Kaisar negeri Mongol.
Maksud kedatangannya adalah meminta Kertanegara tunduk di bawah
kekuasaan Kaisar Kubhilai Khan.
Raja Kertanegara tidak bersedia, malahan melukai dan mengusir utusan itu
kembali ke negerinya.
Kejayaan Singasari berakhir pada tahun 1292, ketika Kertanegara diserang
oleh Jayakatwang, raja Kediri. Dalam pertempuran itu Kertanegara dibunuh oleh tentara
Kediri.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sebelah selatan Kali Brantas. Kerajaan ini
juga dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu.
Sebenarnya, kerajaan Kediri merupakan pecahan dari kerajaan Mataram yang
dipindahkan ke jawa Timur oleh Empu Sendok.
Pembagian kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Airlangga. Sebelum Airlangga turun tahta, kerajaannya dibagi menjadi dua oleh Empu
Barada, yaitu kerajaan Benggala dengan ibukota Kahuripan dan kerajaan Panjalu
atau Kediri dengan ibukota Daha.
Ibukota Kediri selalu berpindah-pindah hingga akhirnya menetap di
Kediri.
Pada tahun 1115 sampai tahun 1130 Masehi, kerajaan Kediri diperintah
oleh Kameswara sebagai raja Kediri yang pertama.
Pada masa pemerintahannya, raja memerintahkan pujangga kerajaan, yaitu
Empu Dharmaja untuk mengarang kitab Smaradhahana. Buku ini mengisahkan kehidupan raja Kameswara dengan permaisurinya, ratu
Kirana.
Kisah ini di masyarakat dikenal dengan sebutan cerita Raden Panji dan
Dewi Candra Kirana.
Selanjutnya, pada tahun 1130 sampai tahun 1160 Masehi, kerajaan Kediri
diperintah oleh Jayabaya. Beliau terkenal pandai meramal.
Pada masa pemerintahannya, hidup dua orang pujangga yang terkenal, yaitu
Empu Sedah dan Empu Panuluh.
Mereka mengarang kitab Bharatayudha.
Selain itu, Empu Panuluh dikenal sebagai pengarang kitab Hariwangsa dan
Gatotkacasraya. SetelahJayabaya mangkat, Kediri kemudian diperintah oleh Kertajaya.
Pada masa ini keadaan Kediri semakin mundur. Kemunduran ini disebabkan Raja Kertajaya tidak cakap dan tidak bijaksana
dalam menjalankan roda pemerintahan.
Kerajaan Kediri dan Wilayah Kekuasannya;
Kerajaan Demak
Awalnya, kerajaan Demak merupakan bagian dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500 berhasil melepaskan diri dari pengaruh Majapahit.
Kemudian berkembang menjadi kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, dengan
raja pertama Raden Fatah.
Kerajaan Demak terletak di tepi Utara pulau Jawa. Selain sebagai pusat perdagangan, Demak juga merupakan pusat kegiatan
Walisongo (Sembilan Wali) dalam penyebaran agama Islam.
Peninggalan kerajaan Demak yang paling terkenal adalah Mesjid Demak yang
dibangun oleh para Wali.
Pada tahun 1513, Demak menyerang Malaka di bawah pimpinan Adipati Unus
(Pati Unus). Namun serangan gagal karena Portugal yang menguasai Malaka lebih unggul.
Karena keberaniannya ini, Pati Unus disebut "Pangeran Sabrang
Lor".
Pada tahun 1518, Raden Fatah wafat.
Penggantinya Pangeran Trenggono yang berkuasa dari tahun 1521 sampai
1546.
Pada masa Sultan Trenggono, menantunya yang bernama Faletehan, di tahun
1522 memimpin penyerangan ke Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Ketiga pelabuhan yang merupakan wilayah kerajaan Pajajaran dapat
direbutnya.
Kerajaan Demak dan Wilayah Kekuasannya;
by: Kerajaan Indonesia Pg.01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar