Kerajaan Sriwijaya - Pulau Sumatera
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7. Nama Sriwijaya disebutkan pertama kali dalam prasasti Kedukan Bukit yang
ditemukan di dekat Palembang.Prasasti ini berangka tahun 604 Saka (tahun 682 Masehi).
Dalam berita Cina, Sriwijaya disebut dengan Shil-li-fo-shin.
Oleh orang Arab, nama Sriwijaya disebut Zyarbazah. Berita lain ditulis oleh
I-tsing, seorang pendeta budha yang melawat ke India.
Dalam perjalanannya, ia singgah di Kerajaan Sriwijaya dan belajar bahasa
Sangsekerta.
Menurut data sejarah, pusat pemerintahan Sriwijaya berpindah-pindah. Semula berada di Muara Takus, kemudian pindah ke Jambi, hingga akhirnya
menetap di sekitar Palembang sekarang.
Wilayah kekuasaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatera, Jawa
Barat, Kalimantan Barat, Semenanjung Malaka, dan pulau Bangka. Seluruh bagian barat kepulauan Nusantara dikuasainya.
Sriwijaya juga disebut sebagai Negara Nasional Indonesia yang pertama. Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya menguasai perdagangan antara India
dan Cina yang melalui jalur selat Malaka dan selat Karimata.
Sriwijaya sendiri berfungsi sebagai Pusat Perdagangan dan Pusat
Pendidikan Agama Budha. Zaman kejayaan Sriwijaya terjadi pada masa pemerintahan Wangsa
Syailendra.
Ketika itu rajanya bernama Balaputradewa yang naik tahta pada tahun 850
Masehi.
Peningalan bersejarah dari kerajaan Sriwijaya antara lain Biaro Bahal di
Padang Lawas, Tapanuli Selatan, dan berbagai seni pahat yang halus dan seni
arca.
Kerajaan Sriwijaya dan Wilayah Kekuasaannya;
Kerajaan Sriwijaya dan Wilayah Kekuasaannya;
Kerajaan Kutai - Pulau Kalimantan
Kerajaan Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu yang tertua di Indonesia.
Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-5 (sekitar tahun 400 Masehi) di
Muarakaman, tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Peninggalan yang terkenal dari Kerajaan Kutai adalah prasasti yang
dipahatkan di tugu batu.
Tugu ini disebut Yupa, yang merupakan tugu peringatan upacara kurban.
Yupa biasanya digunakan sebagai tiang tempat menambatkan hewan yang akan
dikurbankan. Prasasti itu berbahasa Sansekerta dan menggunakan huruf Pallawa.
Salah satu isi prasasti yang penting adalah disebutkannya nama raja-raja
yang memerintah Kutai. Raja Pertama dan pendiri kerajaan ialah Aswawarman putra Pangeran
Kudungga.
Ketika Aswawarman mangkat, Kerajaan Kutai dipimpin oleh putranya yang
bernama Mulawarman. Menurut prasasti, Mulawarman adalah Raja Kutai yang terkenal dan
berhasil menjadikan Kutai sebagai kerajaan yang kaya dan makmur.
Bila dilihat dari letaknya, tampak bahwa, Kerajaan Kutai terletak di
jalur lalu lintas perdagangan yang ramai.
Letaknya berdekatan dengan Selat Makasar yang cukup menguntungkan. Biasanya kapal-kapal dagang India akan singgah di Kutai bila hendak
menuju Filipina dan Cina.
Kerajaan Kutai dan Wilayah Kekuasannya;
Kerajaan Kutai dan Wilayah Kekuasannya;
Kerajaan Gowa - Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo adalah gabungan dari kerajaan Gowa yang besar dengan
kerajaan Tallo.
Sebelumnya kerajaan Gowa diperintah oleh Sultan Alauddin, sedangkan
kerajaan Tallo oleh sultan Abdullah.
Ibukota kerajaan Gowa-Tallo adalah Makassar.
Gowa-Tallo menjadi kerajaan Islam pertama di Sulawesi Selatan.
Dua rumpun bangsa yang terkenal di Gowa-Tallo adalah suku Makassar dan
suku Bugis.
Keduanya terkenal sebagai pelaut ulung dengan kapalnya yang bernama "Phinisi".
Masa kejayaan kerajaan Gowa-Tallo adalah saat pemerintahan Sultan
Hasanuddin, tahun 1653-1669.
Kerajaan Gowa - Tallo dan Wilayah Kekuasannya;
by: Kerajaan Indonesia Pg.03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar