Search

Kamis, 21 Maret 2024

Abu Nawas Bisa Pindahkan istana Raja Keatas Gunung.

 



Abu Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik ia digambarkan sosok yang bijaksana sekaligus kocak dia juga dianggap sebagai Sufi dan dia juga dianggap sebagai seorang Sufi dan kali ini kita akan menceritakan kisah Abu Nawas yang menyanggupi memindahkan istana raja keatas gunung Baginda baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman yang mampu memerintahkan para Jin memindahkan Singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya Hai Baginda tiba-tiba merasa tertarik hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal yang sama mendadak beliau ingin istananya dipindah ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan disekitar dan Bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda Raja Harun ar-rasyid, setelah Abu Nawas dihadapkan Sanggupkah engkau memindahkan istanaku keatas gunung agar aku lebih leluasa melihat Negeriku tanya Baginda Raja Hai Abu Nawas.

Tidak langsung menjawab ia berpikir sejenak hingga keningnya berkerut tidak mungkin menolak perintah Baginda kecuali kalau memang ingin dihukum akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu ada satu lagi permintaan dari Baginda pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu satu bulan Abu Nawas pun pulang pada hari itu dengan kepala yang pening setiap malam Ia hanya berteman dengan Rembulan Dan bintang-bintang hari-hari dilewati dengan kegundahan Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali hari-hari ini tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah Gulana Hai dan keesokan harinya Abu Nawas menuju istana ia menghadap Baginda untuk membahas pemindahan istana dengan senang hati pun Baginda akan mendengarkan apa yang diinginkan oleh Abu Nawas.

Ampun tuanku hamba datang kesini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti kata Abu Nawas apa usul itu hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia tepat pada hari raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang 20 hari lagi kalau hanya itu usulmu Baiklah kata raja satu lagi Baginda kata Abu Nawas apalagi tanya Baginda hamba mohon Baginda menyembelih 10 ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada fakir miskin kata Abu Nawas unsur mau Kuterima kata Baginda menyetujui Abu Nawas pun pulang dengan perasaan riang gembira kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan nanti bila waktunya sudah tiba ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda Raja jangankan hanya memindahkan ke puncak gunung ke dasar Samudera pun Abu Nawas akan sanggup.

Desas-desus mulai tersebar keseluruh pelosok Negeri hampir semua orang berharap hak cemas tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin atas kemampuan Abunawas karena selama ini Abu Nawas belum pernah gagal melaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan di atas pundaknya namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abunawas sekali ini saat-saat yang dinanti-nantikan pun tiba rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melaksanakan salat hari raya Idul Qurban dan seusai salat subuh sapi sumbangan Baginda Raja disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin dan kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu Abu Nawas berjalan menuju istana di yang diikuti oleh rakyat.

Sesampai didepan istana Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja pun tuanku yang melihat Apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi tidak ada jawab Baginda Raja singkat kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana ia berdiri Sambil memandangi istana Abunawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditumbuh benar-benar aja akhirnya tidaklah sabar Abunawas Mengapa engkau belum juga mengangkat istana aku tanya Baginda Raja hamba sudah siap sejak tadi Baginda jawab Abu Nawas Apa maksudmu engkau sudah siap sejak tadi Kalau engkau sudah siap lalu apa yang kau tunggu tanya Baginda yang masih diliputi penasaran.

Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan diatas benda hambat setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang mulia keatas gunung sesuai dengan titah Paduka Baginda Raja Harun ar-rasyid pun terpana beliau heran melongo beliau tidak menyangka Abu Nawas masih bisa keluar dari lubang jarum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar