Search

Jumat, 15 April 2022

Sedekah dan Manfaatnya (Sedekah Iklas atau Terpaksa)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Bukan karena kita cukup lalu bersedekah, namun bersedekahlah maka kita akan merasa cukup.

Familiar dengan ungkapan tersebut?, ia sebagai makhluk sosial kita memang dituntut lebih peka dengan keadaan terkadang rasa serakah dalam diri terlalu menguasai, sehingga kadang-kadang berbagi menjadi hal yang sulit dilakukan padahal Allah sudah menyiapkan pahala berlipat dengan jalur ibadah yang satu ini.


Namun apa jadinya ketika sedekah menjadi momok bagi sebagian orang karena terpaksa di depan publik, seperti kasus salah seorang ustad kondang di Indonesia yang disoroti karena terkesan mendesak jamaah untuk bersedekah.


Bagaimana Islam mengaturnya!

Dalam membuka pintu rejeki dan meraih pahala. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan,  selain bekerja keras juga menjadi andalan umat Islam.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, Allah tidak menyukai setiao orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa”

Al-Quran Surah Al Baqarah ayat 276

Selama ini kita juga menganggap jika sedekah hanya masalah Cuan atau pulus, padahal jika kita mengkaji lebih jauh dimensi sedekah sangat banyak bentuknya; bagi yang ingin sedekah materi Allah membolehkan kita mensedekahkan makanan, minuman seperti Tadjil, apa lagi di momen Romadhan saat ini.  

Banyak sanak saudara kita yang tak pernah mencicipi makanan mewah sekalipun karena terhalang keterbatasan ekonomi maka waktunyalah kita berbagi. Namun jika kita tak sanggup sedekah materi pintu pahala Allah yang lain masih banyak, kita bisa membantu orang lain memberikan Tenaga, pikiran serta waktu agar manfaatnya juga bisa tersebar.

Hal ini pernah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

“Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari bisa terbitnya matahari berbuat adil terhadap 2 orang adalah sedekah menolong seseorang naik kendaraanya, membimbingnya dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekat, ucapan yang baik adalah sedekah, berkata yang baik juga termasuk sedekah begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan salat adalah sedekah, serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah” Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim


Allah SWA menganjurkan Sedekah, bukan tanpa alasan selaian pahala yang melimpah, banyak keajaiban kedekah yang tak bisa diterima nalar manusia.


“Barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya”

Al-Quran surah Saba ayat 39


Dalam kitab Wasiat Al Mustofa karangan Imam Asy Sya’rani terdapat beberapa wasiat wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Tholib dan dalam kitab tersebut ada bagian yang khusus membahas sedekah.


“Wahai Ali, sedekah dengan cara sirri (tak diperlihatkan pada orang lain) itu bisa memadamkan kemarahan Allah, dan bisa menarik berkah serta rezeki yang banyak. (Wahai Ali) bersegeralah (pagi-pagi sekali) bersedekah, karena sesungguhnya bala itu turun sebelum pagi buta. Maka dengan sedekah itu menolak qadha buruk di udara”

“Wahai Ali, ketika kamu bersedekah maka sedekalah dengan harta yang terbaik yang ada padamu. Karena sesungguhnya sedekah sesuap dengan harta yang halal itu lebih disenangi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari pada 100 mitsqal dari barang yang haram, atau sedekah yang kamu berikan sebelum mati itu lebih utama dari pada 100 mitsqal yang diberikan setelah matimu.

“Wahai Ali, bersedekahlah engkau untuk orang-orang yang telah mati. Maka sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan para malaikat untuk menyampaikan sedekahnya orang yang hidup kepada orang-orang yang telah mati. Sehingga orang-orang yang telah mati itu bahagia, bahkan lebih bahagia daripada ketika di dunia. Dan orang-orang yang mati itu berdoa:

Ya Allah ampunilah untuk orang yang menerangi kubur kami. Dan  berikanlah kebahagiaan padanya dengan surga seperti dia telah membahagiakan kami dengan sedekahnya.”

 

Sedekah tidak mengurangi kekayaan, jika selama ini kita beranggapan bahwa harta kita akan terkikis karena sedekah maka pikiran tersebut harus dihapus pelan-pelan, sebab Allah telah menjanjikan nya dengan pahala yang besar.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan rasulnya dan infakkanlah di dijalan Allah sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka  orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya dijalan Allah) memperoleh pahala yang besar”

Al-Quran surah Al Hadid ayat 7


Tak hanya mendapatkan pahala yang berlipat, siapa sangka  jika sedekah juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, berdasarkan riset psikolog asal Amerika Serikat David Klein, ada penambahan protein A pada air liur orang yang bersedekah, air liur ini menambah sistem kekebalan tubuh seseorang, yang menarik resiko kematian juga ternyata lebih rendah ketika orang yang gemar bersedekah. 

Riset David juga menunjukkan, jika 76% folinter antara lawan dan orang-orang yang bersedekah memiliki kesehatan yang lebih Prima dibanding mereka yang malas sedekah, sebaliknya orang-orang yang kikir justru mengalami peningkatan hormon pemicu setres dalam tubuh mereka.

Dahulu meski sedekah memiliki segudang manfaat bagi keimanan dan kesehatan jika itu dilakukan dalam keadaan terpaksa tentu hasilnya tidak baik juga.

Kita dibuat kelimpungan oleh salah satu Ustad kondang di Indonesia yang selalu menggembar-gemborkan The Power of Sedekah pada umat Islam. Belum selesai yang satu muncul lagi video sang Ustad yang terlihat nyamuk Butuh duit sejumlah 1 triliun di media sosial, sontak video tersebut menjadi bahan candaan netizen tak henti-hentinya komentar pedas dilayangkan kepada sosok yang bernama lengkap dia Juman Nurchutib Mansur (Ust. Yusuf Mansur)

Selama ini ceramah sang ustad dianggap menyejukkan jamaah karena petuah-petuahnya yang lembut, namun seiring munculnya kasus yang diduga penipuan yang melibatkan namanya.  Nama Yusuf Mansur pun mulai terseret, video-video lamanya ketika mengajak jamaahnya bersedekah menjadi sorotan netizen karena video tersebut dianggap mendesak jamaah untuk sedekah di depan publik. 

Salah satu videonya video tersebut menunjukkan Bagaimana sang Ustad mengajak seorang ibu Bupati untuk bersedekah, ibu tersebut sudah menyerahkan uang sejumlah Rp 5.000.000 namun apa yang terjadi selanjutnya ternyata dengan amat halus Ustad Yusuf Mansur mencandai Ibu tersebut untuk melepaskan perhiasan yang ada di jari-jarinya sontak ibu Bupati itu melepaskan cincin yang disambut dengan ucapan Basmalah oleh sang Ustad.


Fenomena semacam ini melukai hati umat Islam, apalagi jika harus bersedekah di depan umum dalam keadaan terpaksa selain itu yang juga membuat umat Islam resah karena Ustad YM terus mengulangi perbuatannya di berbagai acara, meski kedudukan sedekah dalam Islam itu sunah, namun para penceramah tidak sebaiknya membuatnya seolah-olah wajib.

Hal tersebut juga pernah dituturkan oleh Abu Yahya menurutnya kita tidak boleh zalim kepada orang kaya dan tidak boleh zolim kepada orang miskin,  orang yang tidak wajib zakat tak boleh dipaksa untuk berzakat dan kita tak boleh memaksa orang lain melebihkan jumlah zakat seseorang meski dengan iming-iming lebih banyak manfaatnya.


Allah berfirman

“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad)  dijalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan sifat-sifatnya mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui,”

Al-Quran surah Al Baqarah ayat 273



Pernahkan anda dipaksa untuk bersedekah? Apa yang anda lakukan?


Wallahu A’lam Bi as-Showab.

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar